Jumat, 24 April 2015

SURAT PERNYATAAN JUAL BELI TANAH KEBUN



SURAT PERNYATAAN JUAL BELI TANAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

1.      Nama                           : Hj. JANAH
TTL                             : Kab. Semarang, 09 Juni 1946
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : Ibu Rumah Tangga
Alamat saat ini            : Dsn Tlogosari  RT 03 RW 04 Banyukuning
Untuk selanjutnya disebut pihak ke I (penjual). 

2.      Nama                           : Rondiyah
TTL                             : Kab. Semarang,
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : Pedagang
Alamat saat ini            : Dsn Kaliwinong  RT 01 RW 05   Banyukuning
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (pembeli) 

Pihak pertama telah menjual tanah yang ada di blok Bayanan darat/ kebun 192 dengan NOP : 3322.101.007.049.0099.0 seluas 42.13m2 dengan harga Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah). Tanah tersebut dijual patinaluri turun temurun songket/lepas kepada pihak kedua dan dibayar lunas pada hari kamis, tanggal 25 April 2015.

Batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut : 

Sebelah barat               : Berbatasan dengan tanah Irpani
Sebelah timur              : Berbatasan dengan tanah Gimin
Sebelah utara               : Berbatasan dengan Tanah Slamet
Sebelah selatan            : Berbatasan dengan tanah Suwari

Demikian surat perjanjian ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun, dan apabila sewaktu-waktu terjadi perselisihan surat ini dapat dijadikan bukti yang kuat pembayaran tanah tersebut. Dan disaksikan dua (2) orang saksi.

Tlogosari, 25 April 2015 

            Pihak Ke I (Penjual)                                                                 Pihak Ke II (Pembeli) 



             HJ. JANAH                                                                          RONDIYAH 


Mengetahui
Kepala Dusun Tlogosari
Saksi-saksi 


1.      Talimun           :  ………………………………….
SAFI’I


 


2.      Kenin              :  ………………………………….               


Senin, 20 April 2015

CONTOH KARYA TULIS ZIARAH WISATA JAWA BALI



KARYA TULIS

ZIARAH WISATA JAWA BALI

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Kelas XII
Tahun Ajaran 2014/ 2015






LOGO











 
Disusun Oleh :
1 . Atabik Nur Hidayah       
2 . Eko Nurfianingsih


YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ( YPI )
MADRASAH ALIYAH AL BIDAYAH
CANDI BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
 Tahun 2014/2015

HALAMAN PENGESAHAN
          Karya tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII MA AL BIDAYAH Candi Bandungan, tahun ajaran 2014/2015 pada :
                                                
             Hari              :
             Tanggal       :


                                                                                                                          Candi,            April 2015
Mengetahui
Kepala Madrasah                                                                    Pembimbing


Drs. Edi Winarto                                                                     Afriyah
NIP.                                                                                        NIP.                       






MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
·         Jadikanlah kegagalan itu sebagai cambuk untuk meraih suskses.
·         Tekun itu membosankan tetapi buahnya membahagiakan.
·         Keuletan dan kesabaran yang disertai do’a merupakan kunci sukses untuk meraih cita-cita.
·         Berharaplah untuk yang baik, dan bersiaplah untuk yang buruk.
·         Menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu pilihan.
·         Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu.
·         Pengalaman adalah guru terbaik.
·         Kesabaran adalah kunci menuju kesuksesan

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
·         Bapak Drs. Edi Winarno selaku Kepala Madrasah
·         Ibu Afriyah selaku guru pembimbing
·         Dewan guru dan karyawan MA Al Bidayah
·         Kedua orang tua
  • Teman-teman senasib dan seperjuangan
  • Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.




KATA PENGANTAR
               Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun Karya tulis ini dengan baik.
               Penyusun Laporan Karya tulis ini tidak mungkin berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Edi Winarto selaku Kepala Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan.
2.      Ibu Afriyah  selaku guru pembimbing.
3.      Kepada segenap dewan guru yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun Karya tulis ini dengan baik dan benar
4.      Ayah dan ibu serta teman-teman yang mendukung dalam pembuatan Karya tulis ini.
              Walaupun kami telah mendapat berbagai bantuan dan dorongan dalam penyusunan Karya tulis ini, kami menyadari masih banyak kekurangan, kami menyadari bahwa Laporan Karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk sempurnanya laporan Karya tulis ini.

Candi,  20 Maret 2015

     Penyusun

DAFTAR ISI

2.4 Pengertian Jawa. 2
2.5 Pengertian Bali 3


4.1 Tujuan Jawa. 6
4.1.9 Gus Dur 19
4.2 Tujuan Wisata Bali 22
4.2.5 Sangeh. 27
4.2.6 Jogger 28
4.2.7 Bedugul 31














BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
         Ziarah wisata di MA Al Bidayah merupakan kegiatan rutinitas tahunan bagi Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan, khususnya bagi kelas XI. Ziarah wisata merupakan salah satu kegiatan untuk menambah wawasan kebudayaan di Bali.
1.1.1     Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di Indonesia. Tokoh-tokoh penyebar agama islam di Jawa cukup banyak dianataranya adalah Walisongo.
1.1.2     Bali adalah sebuah pulau kecil yang terletak di pulau Jawa. Bali merupakan tempat wisata yang terkenal di pulau Jawa, dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1.         Bagaimana berziarah di pulau Jawa?
2.         Bagaimana berwisata di Pulau Bali?
 dan wisata di pulau Bali?
1.3 Tujuan Pelaksanaan
Adapun tujuan pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan di Jawa dan Bali.
2.      Untuk lebih mengetahui makam – makam Walisongo di Jawa.
3.      Untuk menambah pengetahuan tentang keadaan wisata.


BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa Indonesia identik dengan kunjungan seseorang ke tempat – tempat religi, artinya tempat yang terbatas pada ruang dan waktu. Kata ziarah dapat didefinisikan dengan kunjungan seseorang ke tempat – tempat religi seperti makam – makam para wali ataupun orang – orang biasa.
2.2   PENGERTIAN WISATA
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara. (carapedia.com_Definisi)

2.3 Pengertian Ziarah Wisata
Ziarah wisata merupaka wisata yang dilakukan seseorang maupun kelompok  dengan tujuan berziarah atau untuk kesenangan spiritual. Menurut data world tourism organization, setiap tahun ada sekitar 330 – 350 juta wisatawan dari berbagai macam agama mendatangi situs –situs ziarah dunia.

2.4 JAWA
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia  pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia, Jakarta terletak di Jawa bagian barat. Jawa merupakan pulau yang sebagian besar terbentuk aktifitas vulkanik, merupakan pulau ke 13 terbesar di dunia, dan pulau terbesar ke 5 di Indonesia. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan hindhu, budha, kesultanan islam, pemerintah kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, ekonomi Indonesia. (www.wikipedia.com)

2.5 BALI
Bali adalah nama salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau yang terbesar yang menjadi bagian dari provinsi terbesar. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil disekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk bali adalah pemeluk agama hindhu. Di dunia bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil karya seni budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. (www.wikipedia.com)








BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  JENIS PENELITIAN
3.1.1 Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. (Best, 1982 : 119)
3.1.2 Penelitian kualitatif  adalah suatu pendekatan yang peneliti mengumpulkan data secara langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian.  (Mc.Millan dan Schumacher, 2003)
3.2 WAKTU DAN TEMPAT
3.2.1 Waktu Pelaksanaan :
Hari                          : Selasa  s/d Sabtu
Tanggal                    : 13 Januari  s/d 17 Januari  2015
Berangkat Pukul      : 07.00 WIB
3.2.2 Tempat
Ziarah (Jawa)
1.      Makam Raden Patah
2.      Makam Sunan Kalijaga
3.      Makam Sunan Kudus   
4.      Makam Sunan Bonang  
5.      Makam Sunan Drajat    
6.      Makam Sunan Giri  
7.      Makam Sunan Gresik
8.      Makam Syeikhona Kholil Bangkalan Madura
9.      Gus Dur
Wisata di Pulau Bali
1.      Tanah Lot
2.      Pantai Sanur
3.      Pusat oleh-oleh Karang Kurnia
4.      Pantai Kuta
5.      Pasar Sukowati
6.      Sangeh Monkey Forrest
7.      Joger
8.      Danau Bedugul

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
3.3.1 Metode Observasi (Pengamatan)
Adalah metode yang digunakan dengan cara mendatangi makam – makam yang ada di Jawa serta mendatangi wisata yang ada di Bali .

3.3.2 Metode Wawancara (Interview)
Adalah metode yang digunakan dengan cara mewawancarai juru makam atau orang-orang yang dekat dengan tempat ziarah serta tempat wisata di Jawa dan Bali.

3.3.3 Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data – data yang ada di buku atau mencari di internet.







BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Ziarah di Pulau Jawa
 4. 1.1 Raden Patah
   Raden Patah adalah pendiri Kerajaan Demak sekaligus menjadi sultan demak pertama. Raden Patah bergelar sultan Alam Akbar  Al Fatah, beliau memerintah sejak tahun 1500 M – 1518 M. Diketahui Raden Patah adalah putra terakhir dari Prabu Brawijaya Raja terakhir Majapahit. Ia masuk islam dan berguru pada Sunan Ampel, lalu mempersunting putrinya. Dengan bantuan para sunan, Raden Patah melakukan penyerangan ke Majapahit. Dari penyerangan itu Raden Patah berhasil merebut tahta miliknya dari tangan Girindra Wardhana, kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Kerajaan Demak. Di bawah kekuasaan Raden Patah, agama islam semakin berkembang pesat. Pada masa ini pula di bangun Masjid Agung Demak yang hingga kini masih berdiri di alun-alun kota Demak. Dibawah pimpinan Raden Patah Kesultanan Demak berkembang semakin pesat. Perekonomian Kesultanan ini pun begitu kuat dan stabil. Raden Patah wafat pada tahun 1518 M dan digantikan oleh puteranya Raden Pati Unus untuk memimpin Demak. (www.wikipedia.com)


4.1.2  Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali. Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.  Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.
Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang. (www.wikipedia.com)
4.1.3  Sunan Kudus

Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan Syarifah adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.
Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintah kasultanan Demak yaitu, sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum pengusaha dan penyanyi jawa. Diantara yang pernah menjadi muridnya ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang Adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalan yang terkenal ialah Masjid Menara Kudus, yang arsitrekturnya bergaya campuran hindu dan islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat Pada tahun 1550 M Sunan Kudus meninggal dunia saat menjadi Imam sholat Subuh di Masjid Menara Kudus, dalam posisi sujud. kemudian dimakamkan di lingkungan Masjid Menara Kudus. (www.wikipedia.com)



4.1.4  Sunan Bonang

Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya.Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih sering dinyanyikan orang.
Apa pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya. (www.wikipedia.com)
4.1.5  Sunan Drajat
 
Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel, Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli dari sunan derajat adalah masih munat. masih munat nantinya terkenal dengan nama sunan derajat.sunan derajat terkenal juga dengan kegiatan sosialnya. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat pada 1522. (www.wikipedia.com)
4.1.6  Sunan Giri
    
Sunan Giri atau yang mempunyai nama lain Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudra adalah nama salah seorang Wali Songo yang berkedudukan di desa Giri, Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun Saka Candra Sengkala “Jalmo orek werdaning ratu” (1365 Saka). dan wafat pada tahun Saka Candra Sengkala “Sayu Sirno Sucining Sukmo” (1428 Saka) di desa Giri, Kebomas, Gresik.
Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW; yaitu melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al-Baqir, Ja’far Ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rummi, Ahmad Al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Maulana Ishaq, dan 'Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Sunan Giri merupakan buah pernikahan dari Maulana Ishaq, seorang mubaligh Islam dari Asia Tengah, dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir Majapahit. Namun kelahiran Sunan Giri ini dianggap rakyat Blambangan sebagai pembawa kutukan berupa wabah penyakit di kerajaan Blambangan. Kelahiran Sunan Giri disambut Prabu Menak Sembuyu dengan membuatkan peti terbuat dari besi untuk tempat bayi dan memerintahkan kepada para pengawal kerajaan untuk menghanyutkannya ke laut.
Berita itupun tak lama terdengar oleh Dewi Sekardaru. Dewi Sekardadu berlari mengejar bayi yang barusaja dilahirkannya. Siang dan malam menyusuri pantai dengan tidak memikirkan lagi akan nasib dirinya. Dewi Sekardadupun meninggal dalam pencariannya.
Peti besi berisi bayi itu terombang-ambing ombak laut terbawa hinga ke tengah laut. Peti itu bercahaya berkilauan laksana kapal kecil di tengah laut. Tak ayal cahaya itu terlihat oleh sekelompok awak kapal (pelaut) yang hendak berdagang ke pulau Bali. Awak kapal itu kemudian menghampiri, mengambil dan membukanya peti yang bersinar itu. Awak kapal terkejut setelah tahu bahwa isi dari peti itu adalah bayi laki-laki yang molek dan bercahaya. Awak kapalpun memutar haluan kembali pulang ke Gresik untuk memberikan temuannya itu kepada Nyai Gede Pinatih seorang saudagar perempuan di Gresik sebagai pemilik kapal. Nyai Gede Pinatih keheranan dan sangat menyukai bayi itu dan mengangkanya sebagai anak dengan memberikan nama Joko Samudra.
Saat mulai remaja diusianya yang 12 tahun, Joko Samudra dibawa ibunya ke Surabaya untuk berguru ilmu agama kepada Raden Rahmat (Sunan Ampel) atas permintaannya sendiri. Tak berapa lama setelah mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid kesayangannya itu. Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdhum Ibrahim (Sunan Bonang), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai sebelum menunaikan keinginannya untuk melaksanakan ibadah Haji. Mereka diterima oleh Maulana Ishaq yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Di sinilah, Joko Samudra mengetahui cerita mengenai jalan hidup masa kecilnya.
Setelah tiga tahun berguru kepada ayahnya, Raden Paku atau lebih dikenal dengan Raden 'Ainul Yaqin diperintahkan gurunya yang tak lain adalah ayahnya sendiri itu untuk kembali ke Jawa untuk mengembangkan ajaran islam di tanah Jawa. Dengan berbekal segumpal tanah yang diberikan oleh ayahandanya sebagai contoh tempat yang diinginkannya, Raden ‘Ainul Yaqin berkelana untuk mencari dimana letak tanah yang sama dengan tanah yang diberikan oleh ayahanya. Dengan bertafakkur dan meminta pertolongan serta petunjuk dari Allah SWT. maka petunjuk itupun datang dengan adanya bukit yang bercahaya. Maka didatangilah bukit itu dan di lihat kesamaanya dan ternyata memang benar-benar sama dengan tanah yang diberikan oleh ayahnya. Perbukitan itulah yang kemudian ditempati untuk mendirikan sebuah pesantren Giri di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas, Gresik pada tahun Saka nuju tahun Jawi Sinong milir (1403 Saka). Pesantren ini merupakan pondok pesantren pertama yang ada di kota Gresik. Dalam bahasa Jawa, giri berarti gunung. Sejak itulah, ia dikenal masyarakat dengan sebutan Sunan Giri.
Pesantren Giri kemudian menjadi terkenal sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa, bahkan pengaruhnya sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Sulawesi dan Maluku. Karena pengaruhnya yang luas saat itu Raden Paku mendapat julukan sebagai Raja dari Bukit Giri. Pengaruh pesantren Giri terus berkembang sampai menjadi kerajaan yang disebut Giri. Kerajaan Giri Kedaton menguasai daerah Gresik dan sekitarnya selama beberapa generasi sampai akhirnya ditumbangkan oleh Sultan Agung.
Terdapat beberapa karya seni tradisonal. Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, di antaranya adalah permainan-permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-gantiLir-ilir dan Cublak Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung. (http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/04/biografi-sunan-giri.html)

4.1.7 Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah
Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal.
Isteri Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq [Sunan Kudus].
Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur. (www.wikipedia.com)
4.1.8 Syeikh Kholil Bangkalan Madura
KH Kholil Bangkalan Madura lahir pada  Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur, merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil, yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul Lathif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya.
Mbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati karena memang dia masih terhitung keturunannya. Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa, kehausannya akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait ilmu Nahwu) sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu Fiqh dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah Kholil kecil mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. KH. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1341 H/  14 Mei 1923 M. (http:// karomahjawa.blogspot.com/2013.html)
4.1.9   Gus Dur
  
Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid  adalah seorang ulama NU yang sangat disegani.  Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden RI ke 4 menggantikan Presiden BJ Habibie. Gus Dur dilahirkan di Denanyar, Jombang-Jawa Timur pada tanggal 4 Sya’ban tepatnya 7 September 1940. Gus Dur terlahir dengan nama Abdurrahman Addakhil, yang berarti Sang Penakluk. Namun kemudian nama beliau diganti menjadi Abdurrahman Wahid. Sedangkan nama panggilannya adalah Gus Dur. Gus artinya mas atau abang.
Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Beliau terlahir dari kalangan kyai. Kakek dari ayahnya adalah KH Hasyim Asyari seorang ulama terkemuka dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia dan Kakek dari ibunya adalah KH Bisri Syansuri.
Ayah Gus Dur adalah KH Wahid Hasyim adalah menteri agama pada tahun 1949 sedangkan ibunya bernama Hj. Sholehah. Gus Dur sendiri masih berdarah Tionghoa, beliau adalah keturunan Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.
Saudara Gus Dur yang lain bernama Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat orang anak perempuan yang bernama Alisa, Yenny, Anita dan Inayah.
Gus Dur dibesarkan di lingkungan pesantren yang sarat akan nilai-nilai agama Islam, beliau sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Ahzar Mesir dan Universitas Baghdad di Irak.
        Gus Dur sangat aktif dalam berorganisasi. Sejak masih kuliah ia sudah terlibat denagn organisasi seperti Asosiasi Pelajar Indonesia dan aktif menulis di majalah yang diterbitkan asosiasi tersebut.

Ikut Serta Dalam Reformasi Indonesia
Pada tahun 1998 terjadilah demonstrasi besar-besaran yang menuntut Presiden Soeharto mundur. Hal itu dipicu oleh krisis finansial yang melanda Asia saat itu.  Gus Dur bersama Amien Rais dan Megawati Soekarnoputri emnjadi tokoh yang paling disorot saat itu karena ikut menyetujui dan mendukung jalannya reformasi sehingga ketiga tokoh itu dijuluki sebagai tokoh reformasi Indonesia.
Pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Dengan mundurnya Soeharto, kepemimpinan negara beralih ke BJ Habibie yang saat itu menjadi wakil Soeharto. Salah satu dampak jatuhnya Soeharto adalah pembentukan partai politik baru. Di bawah rezim Soeharto, hanya terdapat tiga partai politik: Golkar, PPP dan PDI. Dengan jatuhnya Soeharto, partai-partai politik mulai terbentuk, dengan yang paling penting adalah Partai Amanat Nasional (PAN) bentukan Amien dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) bentukan Megawati. 
Pada Juni 1998, banyak orang dari komunitas NU meminta Gus Dur membentuk partai politik baru. Ia tidak langsung mengimplementasikan ide tersebut. Namun pada Juli 1998 Gus Dur mulai menanggapi ide tersebut karena mendirikan partai politik merupakan satu-satunya cara untuk melawan Golkar dalam pemilihan umum. Gus Dur menyetujui pembentukan PKB dan menjadi Ketua Dewan Penasehat dengan Matori Abdul Djalil sebagai ketua partai. Meskipun partai tersebut didominasi anggota NU, Gus Dur menyatakan bahwa partai tersebut terbuka untuk semua orang.
Pada November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, Gus Dur, bersama dengan Megawati, Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan komitmen mereka untuk reformasi. Pada 7 Februari 1999, PKB secara resmi menyatakan Gus Dur sebagai kandidat pemilihan presiden.

Meninggalnya Gus Dur
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke. Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya. 
Beliau meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi penyakit tersebut, yang dideritanya sejak lama. Sebelum wafat ia harus menjalani hemodialisis(cuci darah) rutin. Menurut Salahuddin Wahid adiknya, Gus Dur wafat akibat sumbatan pada arteri. Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.
(http://biografi-karomahjawa.blogspot.com/2013biografi-gus-dur.html)
4.2  Wisata Bali
4.2.1  Tanah Lot
Salah satu Pura yang paling penting Bali laut, Pura Tanah Lot ("Kuil Tanah di Tengah Laut") adalah pemandangan yang spektakuler, terutama saat matahari terbenam. Pulau kecil dibentuk oleh erosi bertahap dari gelombang laut selama ribuan tahun. Candi Tanah Lot dikatakan telah didirikan oleh abad ke-16 Begawan Nirartha, salah satu Pendeta terakhir yang datang ke Bali dari Jawa. Candi Tanah Lot berdiri di sebuah pulau berbatu lepas pantai barat daya Bali. Salah satu kuil yang paling suci di Bali laut, Tanah Lot didedikasikan untuk roh penjaga laut. Kuil itu sendiri dikatakan dijaga dari kejahatan oleh ular laut yang menghuni gua-gua bawah.
Kuil itu sendiri tidak dapat diakses pengunjung, namun pemandangan dapat memiliki dari berbagai titik di dekatnya. Massa terutama berkumpul di teras terdekat untuk menonton cahaya matahari terbenam di belakang kuil. Tentu, ada banyak toko-toko suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut. (http://id.wikipedia.org)
4.2.2 Pantai Pandawa
        Pantai Pandawa, salah satu pantai pasir putih di Bali yang wajib dikunjungi.  Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung dan lebih terkenal dikalangan wisatawan mancanegara khususnya Australia dengan nama secret beach. Sedangkan masyarakat lokal lebih mengenal dengan nama pantai Kutuh. Saat ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing. Malahan yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik.
Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan terkesima dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang bersih, serta ombak yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.
Dari airport Ngurah Rai, akan menempuh waktu perjalanan 1 jam dengan jarak 18 kilometer. Walaupun jarak hanya 18 kilometer, waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi adalah satu jam.
Karena jalan menuju pantai di desa Kutuh, berliku-liku dan anda memasuki daerah kemacetan, terutama di depan tempat wisata GWK Jimbaran. Jika anda kurang familiar untuk mencari lokasi dari pantai di Desa Kutuh, anda dapat mengunakan jasa Bali sewa mobil dengan supir. Supir anda akan dengan senang hati mengantar anda ke pantai Kutuh. Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.  Rentang dari pantai ini adalah sekitar 1 kilometer, dengan dibatasi oleh tebing kapur membuat pantai ini sangat diminati oleh wisatawan domestik. Jalan menuju pantai sudah di aspal, tempat parkir juga tersedia luas.
Hampir semua tempat wisata di Bali akan di kenakan biaya tiket masuk, , per tanggal 03 Januari 2015. Harga tiket masuk per orang Rp 10.000 dan masih dikenakan parkir per mobil, yaitu Rp 5.000.
Jika anda berkunjung ke pantai ini, bersama keluarga dan anak-anak. Tidak usah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Di pantai ini, banyak warung makan yang menjual nasi goreng, mie goreng, hidangan laut bakar dan beberapa jenis makanan barat.
Jika anda ingin berjemur di pantai ini, warung makanan disini menyediakan kursi berjemur berserta payung yang dapat anda sewa.
Di pantai ini tersedia jasa pijat refleksi, untuk pijat refleksi selama 30 menit, akan dikenakan biaya sebesar Rp 40.000 dan untuk satu jam Rp 70.000.  Kami dapat rekomendasikan pantai ini sebagai salah satu tempat wisata untuk anak di Bali. Selain melakukan aktivitas berenang, di pantai ini juga tersedia jasa sewa kano untuk rekreasi air.  (http://www.water-sport-bali.com/pantai-pandawa/)
4.2.3  Pantai Kuta
        Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.  (http://id.wikipedia.org)
4.2.4  Pasar Sukowati
        Pasar Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer, yang dapat kita tempuh dengan mobil selama 45 menit.  
Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali. Selain itu juga banyak dijual pakaian baik celanan maupun baju, yang dapat anda gunakan di pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat kita berikan kepada teman dan keluarga kita, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.

Tempat Membeli Oleh-Oleh Khas Bali Harga Murah

Semua harga yang ditawarkan disini, dapat kita tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai bayangan untuk kita, harga pas di pasar ini adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika anda ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya kita datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat jualan, maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika kita mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya kita mencoba menawar lebih murah. (http://id.wikipedia.org)

4.2.5  Sangeh Monkey Forest

        Wisata alam Sangeh adalah salah satu obyek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala dengan ratusan monyet liar yang jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam yang terletak 25 kilometer utara Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan terutama wisatawan lokal.
Obyek wisata Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian ekosistemnya. Di obyek wisata dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh hektar ini, wisatawan akan dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli monyet Sangeh.  Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon lanang wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.
Meski monyet yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan, namun mereka tetap jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan bebas dan berfoto bersama binatang primata ini.
(http://id.wikipedia.org)

4.2.6  Joger

Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan.

Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuh kembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercao JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali).  (http://id.wikipedia.org)

4.2.7  Danau Bedugul
Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, nah di Bedugul kita juga bisa menyaksikan keindahan danau Buyan, danau Beratan dan Pura Ulun Danu.Bedugul terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi. Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberikesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan. Kabupaten Tabanan memiliki wilayah geografis yang sempurna, yaitu memiliki pegunungan dan pantai. Tanahnya pun rata-rata subur sehingga semua wilayahnya bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tak heran jika kabupaten ini disebut sebagai lumbung pangan. Hal itu diperoleh tidak hanya karena memiliki areal sawah terluas di seluruh Bali, tetapi juga berkat adanya komoditas sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan supermarket di Bali. Primadona wisata wilayah ini bagai mangkok raksasa yang dilatari Gunung Catur disebelah utara, sementara di tengahnya terdapat Danau Bratan yang menjadi primadona kawasan wisata ini. Selain indah, ada keunikan dari danau ini. Di tepinya terdapat Masjid Al Hidayah, sementara di sisi lainya terdapat Pura Ulun Danu. Pura ini merupakan persembahan kepada Dewi Danu, lambang sumber kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut babad Bali, pura yang terdiri dari empat meru (bangunan utama) ini dibangun oleh Raja Mengwi pada 1633. Bangunannya menjorok ke danau sehingga terlihat seperti menyembul dari dalam air. Sementara itu di seberang danau terdapat tiga buah gua Jepang. Masing-masing memiliki kedalaman 25 meter yang digali oleh tenaga romusha dari warga sekitar semasa pendudukan Jepang. Jika sudah sampai di tempat ini rasanya Kebun Raya Eka Karya yang memiliki luas 129,2 hektare tak boleh dilewatkan. Kebun raya ini terletak di antara Danau Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan kawasan hutan lindung di sebelah baratnya. Kebun Raya Bedugul terletak di sebelah Barat 0byek Wisata Danau Bratan Kabupaten Tabanan, merupakan sebuah komplek hutan suaka alam. Hutan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan indah, sejuk dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar rerumputan yang menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beraneka ragam di sepanjang jalan setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan udara dan keheningan suasana. Disamping pemandangan yang indah dan menghijau terdapat pula suatu bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan dan pengembangan tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan jenis tanaman yang dipelihara dengan baik secara profesional. (http://id.wikipedia.org)











BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan apa yang telah kami uraikan didepan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Di pulau Jawa banyak terdapat tempat – tempat ziarah yaitu makam – makam para wali dan para pahlawan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Bali merupakan tempat wisata yang indah serta banyak dikunjungi para wisatawan.
3.      Di Indonesia banyak sekali tempat – tempat bersejarah dan menjadi objek ziarah wisata.

5.2  Saran

1)      Tingkatkan kepedulian kita budaya Indonesia.
2)      Janganlah merusak fasilitas – fasilitas tempat ziarah dan wisata.
3)      Jagalah kebersihan tempat – tempat ziarah dan wisata.








DAFTAR PUSTAKA

http://bahasa.kompasiana.com/2013/02/26/metode-wawancara-dengan-baik-532452.html
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
http://wikipedia.com
Pusat Pembimbing dan Pembangunan Bahasa.2005.
MB. Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya Penerbit: Karya Gemilang Utama.