Rindu Anak
"teruntuk anakku nan jauh dimata dekat dan selalu melekat di hati '' MAHYA NAYSHEELA AL IKROMY''Tak semua pohon mampu berbuah. Ada yang hanya menawarkan keindahan melalui bunga. Ada yang cuma menghadiahi keteduhan dan kesegaran. Ada juga yang hanya memberikan khasiat mujarab dari akar, batang, atau daunnya. Masalahnya, tak semua manusia seperti mereka.
Di antara buah dari pohon perkawinan adalah anak. Anaklah yang menghias perkawinan menjadi teramat indah. Di situlah ada harapan, tantangan, ujian, bahkan hiburan. Indahnya menatap senyum anak. Dan sedemikian prihatinnya mendapati tangis anak. Senyum dan tangisnya kian membuat ikatan pernikahan menjadi lebih kuat.Namun demikian aku hanya mampu menatapnya melalui alur mata batin ini.......
Mungkin, seperti itulah perasaan Aisyah terhadap Rasulullah ketika beliau saw. begitu menjaga perasaan isterinya. Apa yang kurang dari Aisyah: cantik, cerdas, salehah, dan begitu taat dengan suami. Hanya satu yang tak mampu diberikan Aisyah buat suami tercintanya: anak. Walaupun perkawinan hampir berjalan sepuluh tahun. Dan walaupun, keduanya adalah hamba-hamba Allah yang teramat saleh. Siapa yang lebih saleh melebihi Rasulullah saw. Tapi, beliau saw. pun harus menerima kenyataan bahwa Aisyah tak bisa memberinya anak. Sebuah pelajaran menarik untuk Q renungkan. Di satu sisi, q memang butuh kehadiran anakq disini . Tapi di sisi lain, penghargaan buat orang yang selama ini begitu baik pun harus tetap terawat banyaknya pertimbangan karna banyaknya alasan. Teramat zhalim kalau q mampu meraih sesuatu dengan mengorbankan rasa orang lain dan anakku yang aku harapkan dia suatu saat mau mengerti dan akan mengerti bahwa q adalah ayahnya yang baik meskipun bukan sebagai suami yang baik.. Terlebih orang lain itu adalah wanita yang telah membuktikan cinta dan kesetiaannya merawat dan mensupport q sehingga kini (LOVE U MOM) ....
Mungkin, masih ada cara lain buat dapat anak. Dan cara itu mesti terlahir dari ungkapan ridhaNya. Q memang tak mau berputus asa. Tapi, Q pun tak mau berputus asa. Biarlah sesuatu yang akan q dapatkan akan terus Q usahakan. Tanpa harus melepas sesuatu yang telah ia pegang. Bersama kesukaran pasti ada kemudahan. “Insya Allah!” tekad q ... anakku jikalau kamu mengerti akan rasa yang ayah rasa sungguh tidak bisa terbayangkan dan ayah sendiri tidak mampu untuk menguraikan..... . meski jauh ayah akan selalu berdoa dan akan berbuat agar kamu sekarang dan nantinya bangga dengan apa yang ayahnu lakukan meskipun tidak selalu ada disamping mu......semua sudah tertulis di lauhul mahfudz jika begini adanya...
Memang, tak semua pohon bisa berbuah. Tapi, akan ada buah-buah dalam bentuk lain yang diperlihatkan sang pohon. Hingga, tak sedikit pun keindahan dan keserasian alam terusik dengan ketidakmampuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar