Mengapa
Bercerai
Permasalahan
terbanyak tertundanya keinginan untuk bercerai adalah karena pertimbangan anak.
Seorang istri atau suami lebih banyak mengalahkan perasaan dan sakit hatinya
semata-mata karena anak dan masa depannya. Tetapi sebuah rumah tangga ketika
didalmanya sudah tidak ada lagi keharmonisan, cinta, rasa hormat dan lebih
banyak pelampiasan dan keburukan-keburukan, terutama yang berimbas pada
kebahagian fisik maupun psikis, ibaratnya api yang menempel di dada,
menyakitkan.
Dapatlah kita mahfumi bahwa berkeluarga sebagai bentuk ibadah manusia pada penciptanya semata-mata untuk mencari ridhlo. Tetapi jiwa dan raga kita memiliki hukumnya sendiri, bahwa badan akan terasa sakit ketika dicubit, hati dan perasaan bisa terasa miris, pedih dan merana karena suatu sebab tertentu. bukankah ibadah tidak harus dengan kepedihan dan bukankah kita bisa juga beribadah dalam kebahagiaan? Demikian pula dalam rumah tangga, mengapa tidak keduanya kita peroleh, kebahagiaan dan juga ibadah?
Dapatlah kita mahfumi bahwa berkeluarga sebagai bentuk ibadah manusia pada penciptanya semata-mata untuk mencari ridhlo. Tetapi jiwa dan raga kita memiliki hukumnya sendiri, bahwa badan akan terasa sakit ketika dicubit, hati dan perasaan bisa terasa miris, pedih dan merana karena suatu sebab tertentu. bukankah ibadah tidak harus dengan kepedihan dan bukankah kita bisa juga beribadah dalam kebahagiaan? Demikian pula dalam rumah tangga, mengapa tidak keduanya kita peroleh, kebahagiaan dan juga ibadah?
Kebahagian tidaklah dapat diartikan sebagai kebebasan berekspresi tanpa batas.
Semua hal memiliki batas dan koridor yang harus kita hargai dan sebisa mungkin
tidak kita langgar. Menurut Aristoteles keadilan tertinggi adalah ketidakadilan
tertinggi bagi yang lain. Demikian pula kebebasan bertindak seseorang terbatasi
oleh kebebasan bertindak seseorang yang lain. Akan sangat ideal jika kita bisa
menyeimbangkan keduanya.
Semua hal tergantung pada keberanian kita bersikap dan mengambil keputusan.
Tidak ada hal yang tidak memiliki resiko, setiap pilihan selalu ada konsekuensi
tertentunya. Keyakinan dan kepercayaan diri akan menjadi hal yang utama
disamping keterbukaan pada segala informasi dan kemungkinan. demikian pula
ketika kita hendak memutuskan untuk bercerai atau tidak.
Hukum sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan semestinya dipahami
dengan baik oleh kita semua. Ada hak-hak tertentu yang kita miliki, ada tata
cara tertentu yang harus dipahami dan ada akibat-akibat tertentu yang dijamin
secara pasti oleh hukum. Seringkali seseorang tidak tahu implikasi dari
perbuatan-perbuatan yang dilakukannya dan tidak tahu bagaimana mempertahankan
haknya. Tidak ada salahnya bagi kita untuk mencari tahu dan mencoba
berkonsultasi dengan ahlinya sebelum kita melakukan suatu tindakan hukum. Tidak
jarang juga seseorang tidak memahami dan tidak mengetahui bahwa apa yang
dilakukannya masuk dalam ranah hukum dan memiliki suaatu akibat hukum.
Advokat adalah ahli di bidang hukum yang dapat membantu mengarahkan, memberikan
strategi dan membimbing untuk dapat berjalan dalam koridor hukum yang baik dan
aman. Konsultasikanlah untuk meyakinkan bahwa apa yang kita lakukan tidak
menimbulkan akibat hukum tertentu yang nantinya dapat menjerat dan merepotkan
kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar