KARYA TULIS
ZIARAH WISATA JAWA BALI
Disusun Untuk
Memenuhi
Syarat Kenaikan Kelas XII
Disusun Oleh :
1 . INDRA SETYA
BUDI (IPS 2)
2 . EVI
NIRMALA (IPS 2)
YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM ( YPI )
MADRASAH
ALIYAH AL BIDAYAH
CANDI
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diperiksa dan
disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII MA AL
BIDAYAH Candi Bandungan, tahun ajaran 2013/2014 pada :
Hari :
Tanggal :
Candi, April 2014
Mengetahui
Kepala
Madrasah Pembimbing
Drs. Edi Winarto Hening
Titi Wijaya, S.Pd
NIP.
NIP.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1.
Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada
kemunafikan.
2.
Waktu tidak akan berhenti ataupun mau kembali. Jangan sia – siakan waktu kalau tidak mau
disia – siakan oleh waktu.
3.
Hasil tergantung dari Niat
4.
Guru terbaik adalah pengalaman
5.
Hal paling menyenangkan bukanlah menjadi orang yang
sukses, namun dialah orang yang mampu membuat orang lain bahagia.
6.
Api tidak akan ada jika tidak dinyalakan, tidak ada
perbuatan tanpa sebab.
7.
Kesabaran adalah kunci untuk meraih keberhasilan.
8.
Ikhlas bukan ucapan, tapi tentang hati. Karena hati
tak bisa di bohongi
Karya tulis
ini penulis persembahkan kepada :
·
Kedua orang tua
·
Bapak/Ibu guru Madrasah Aliyah Candi Bandungan
·
Teman-teman senasib dan seperjuangan
·
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
KATA PENGANTAR
Penulis beryukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul “ZIARAH WISATA JAWA BALI” ini tanap suatu kekurangan
apapun.
Dalam penyusunan karya tulis ini,
penulis tidak akan mampu jika melakukannya sendiri. Sehingga dalam penyusunan
karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs. Edi Winarto
selaku Kepala Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan.
2. Hening Titi Wijaya, S.Pd selaku
pembimbing Karya tulis ini.
3. Kepada
segenap dewan guru
yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun Karya tulis ini
dengan baik dan benar
4. Ayah
dan ibu yang mendukung berupa materiil
dalam pembuatan Karya tulis ini.
5. Teman teman yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman, menjadikan keterbatasan penulis pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini.Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan penulis, semoga karya tulis
ini membawa manfaat bagi kita. Penulis juga berharap Karya tulis ini bermanfaat
dan memberikan kesan positif terhadap pembaca.
Candi,
20 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2
Rumusan Masalah
2.3 Pengertian Jawa
2.4 Pengertian Bali
3.1 Jenis Penelitian
4.1.1 Raden Patah
4.1.2
Sunan Kali Jaga
4.1.3 Sunan Kudus
4.1.4 Sunan Bonang
4.1.5 Sunan Drajat
4.1.6
Sunan Giri
4.1.7 Sunan Gresik
4.1.9 Ir. Soekarno
4.2 Tujuan Wisata Bali
4.2.1 Tanah Lot
4.2.2 Pantai Sanur
4.2.4
Pantai Kuta
4.2.5 Pasar
Sukawati
4.2.6 Sangeh
4.2.7 Jogger
4.2.8
Bedugul
5.1 Simpulan2
5.2 Saran 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ziarah wisata di MA Al
Bidayah merupakan kegiatan rutinitas tahunan bagi Madrasah Aliyah Al Bidayah
Candi Bandungan, yang dimanfaatkan sebagai ajang praktikum mata pelajaran siswa
dididik untuk cinta terhadap alam, serta
mampu praktik sholat jama’ qoshor, tahlil serta ziarah.
Wali adalah sekelompok manusia pilihan Allah SWT, yang di
beri perintah untuk membawa umat ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah.
Adapun di sebut Wali Songo , karena Wali yang terkenal dalam menyebarkan Islam
di tanah Jawa berjumlah sembilan orang. Oleh sebab itu, kami mengadakan
penelitian, dengan maksud agar kami mendapat gambaran tentangnya dan Waliyullah
di Madura, baik silsilahnya, cara menyebarkan agama dan ajarannya, letaknya, namanya,
kisah dan usaha dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan pulau Madura
pada khususnya, Indonesia (Nusantara) pada umumnya.
Selain itu, yang melatar belakangi
penelitian ini adalah karena di wajibkan untuk membuat karya tulis sebagai
salah satu syarat kenaikan kelas XII, sehingga dengan penuh tanggung
jawab kami melaksanakannya.
Dari hasil penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada kami dan pengetahuan kepada
pembaca tentang tempat – tempat ziarah Wali Songo dan Wisata Bali, yang ada di tanah Jawa dan Bali.
1.2 Rumusan Masalah
Pada latar
belakang masalah yang telah disebutkan pulau Jawa sebagai tempat ziarah dan
pulau bali sebagai tempat wisata, untuk lebih jelasnya penulis membuat rumusan
masalah :
1.2.1 Bagaimana pelaksanaan
ziarah di pulau Jawa, dan wisata di pulau Bali?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis
ini adalah :
1.3.1 Mendiskripsikan ziarah di
pulau Jawa
1.3.2 Mendiskripsikan wisata di
pulau Bali.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui tentang peninggalan-peninggalan para
Waliyulloh, serta sejarah perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam.
1.4.2 Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT
1.4.3 Untuk menambah pengalaman dan wawasan ke-Islaman
1.4.4 Selain penelitian yang lebih penting adalah niat kita
untuk berziarah dan mendo’akannya, dengan harapan melalui karomahnya, Allah
SWT berkenan menurunkan berkahnya Waliyulloh kapada kami, Amin Ya
Robbal’alamin.
1.4.5 Mengetahui objek wisata yang
ada di Jawa dan Bali.
1.4.6 Dapat mengenal adat istiadat
yang ada di Indonesia.
1.4.7 Menambah wawasan seluk - beluk
objek yang kita datangi.
1.4.8 Mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa
berarti menengok atau mengunjungi, jadi ziarah kubur artinya menengok atau
mengunjungi kubur. Sedangkan menurut syariat islam ziarah bukan hanya menengok
kubur, bukan pula sekedar tahu dimana ia dikubur atau makam, akan tetapi
kedatangan seseorang dengan maksud untuk mendo’akan kepada ahli kubur yang
muslim dan mengirim pahala untuknya. Atas bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan
kalimah-kalimah thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan
lain-lain .
2.1.1 Manfaat
Ziarah
a)
Akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran
dan ibrah bagi orang yang berziarah.
b)
Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
2.1.2 Tujuan Ziarah
a.
Peziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang telah
mati.
b.
Orang yang meninggal mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam
untuknya serta mendapat do’a permohonan ampunan.
2.2 PENGERTIAN WISATA
Wisata adalah
perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari
daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara.
2.2.1
Manfaat
Wisata
a.
Dengan berwisata maka kita akan menjadi lebih segar.
b.
Mengetahui keadaan keindahan alam di Indonesia.
2.2.2 Tujuan Wisata
a.
Melestarikan alam lingkungan dan sumber daya.
b.
Memajukan kebudayaan.
c.
Mengangkat citra bangsa.
d.
Memupuk rasa cinta tanah air.
2.3
PENGERTIAN PULAU JAWA
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan
penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan
merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia,
Jakarta terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di
pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan hindhu, budha,
kesultanan islam, pemerintah kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan
sosial, politik, ekonomi Indonesia. (www.wikipedia.com)
2.4
PENGERTIAN PULAU BALI
2.4.1 Secara
etimologi, Bali artinya kembali atau pulang. Sedangkan yang bali disini adalah
salah satu pulau yang masuk dalam kawasan Indonesia bagian timur.
2.4.2 Bali adalah
nama salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau yang
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi terbesar. Selain terdiri dari Pulau
Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil
disekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa
Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk bali adalah pemeluk agama hindhu. Di dunia bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil karya seni budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan
sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. (www.wikipedia.com)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
JENIS PENELITIAN
3.1.1 Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai
dengan apa adanya. (Best, 1982 : 119)
3.1.2 Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang peneliti
mengumpulkan data secara langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat
penelitian. (Mc.Millan dan Schumacher,
2003)
3.2 WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
3.2.1 Waktu Pelaksanaan
Hari :
Rabu s/d Minggu
Tanggal :
25 Desember s/d 29 Desember 2013
Berangkat pukul :
07.00 WIB
3.2.2 Tempat
Ziarah (Jawa)
1.
Makam Raden Patah
2.
Makam Sunan Kalijaga
3.
Makam Sunan Kudus
4.
Makam Sunan Bonang
5.
Makam Sunan Drajat
6.
Makam Sunan Giri
7.
Makam Sunan Gresik
8.
Makam Syeikhona Kholil Bangkalan Madura
9.
Makam Ir. Soekarno
Wisata di Pulau Bali
1.
Tanah Lot
2.
Pantai Sanur
3.
Pusat oleh-oleh Karang Kurnia
4.
Pantai Kuta
5.
Pasar Sukowati
6.
Sangeh Monkey Forrest
7.
Joger
8.
Danau Bedugul
3.3 METODE PENGUMPULAN
DATA
3.3.1 Metode Observasi (Pengamatan)
Dengan metode ini,
kami secara langsung mengunjungi tempat ziarah wisata.
3.3.2 Metode Wawancara (Interview)
Mencari informasi menggunakan system tanya jawab
dengan narasumber, seperti juru kunci ataupun penduduk sekitar..
3.3.3 Metode Dokumentasi
Mencari beberapa gambar secara langsung dengan
kamera, ponsel maupun mengambil dari media internet.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Ziarah Pulau Jawa
4. 1.1 Raden Patah
Raden Patah adalah pendiri Kerajaan
Demak sekaligus menjadi sultan demak pertama. Raden Patah bergelar sultan Alam
Akbar Al Fatah, beliau memerintah sejak
tahun 1500 M – 1518 M. Diketahui Raden Patah adalah putra terakhir dari Prabu
Brawijaya Raja terakhir Majapahit. Ia masuk islam dan berguru pada Sunan Ampel,
lalu mempersunting putrinya. Dengan bantuan para sunan, Raden Patah melakukan
penyerangan ke Majapahit. Dari penyerangan itu Raden Patah berhasil merebut
tahta miliknya dari tangan Girindra Wardhana, kemudian memindahkan pusat
kekuasaan ke Kerajaan Demak. Di bawah kekuasaan Raden Patah, agama islam
semakin berkembang pesat. Pada masa ini pula di bangun Masjid Agung Demak yang
hingga kini masih berdiri di alun-alun kota Demak. Dibawah pimpinan Raden Patah
Kesultanan Demak berkembang semakin pesat. Perekonomian Kesultanan ini pun
begitu kuat dan stabil. Raden Patah wafat pada tahun 1518 M dan digantikan oleh
puteranya Raden Pati Unus untuk memimpin Demak. (www.wikipedia.com)
4.1.2 Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga diperkirakan
lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama
Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran
Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari
Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering
berendam di sungai (kali), atau jaga
kali.
Mengenai asal
usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih
keturunan Arab. Tapi, banyak
pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg
menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya
sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu
menurut Babad Tuban menyatakan
bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati
Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki
putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada
tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau
Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf
membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga
mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.
Dalam satu riwayat,
Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Dalam dakwah, ia
punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham
keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan
sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan
sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran
pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang
pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil
mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan
sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga
terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang,
gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah
Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas
baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi
Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton,
alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan
Kalijaga.
Metode dakwah
tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui
Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Ketika wafat, beliau
dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga
sekarang masih ramai diziarahi orang.
4.1.3 Sunan Kudus
Sunan Kudus dilahirkan
dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah
panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan Syarifah adik dari Sunan Bonang.
Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
Sunan Kudus pernah menjabat sebagai
panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan
Prawoto dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang
untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi
Kesultanan Demak.Adapun cara-cara berdakwah Sunan Kudus yaitu:
1.
Strategi
Pendekatan Kepada Massa
Sunan Kudus termasuk pendukung gagasan Sunan Kali Jaga
dan Sunan Bonangyang menerapkan strategi seperti ini.
Ø Membiarkan
dulu adapt istiadat dan kepercayaan lama yang sukar diubah
Ø Tut Wuri
Handayani artinya mengikuti dari belakang terhadap kelakuan dan adat
Ø Menghindarkan
konfrontasi secara langsung atau secara keras didalam menyiarkan agama Islam
Ø Pada akhirnya
boleh saja merubah adapt dengan prinsip tidak menghalau masyarakat dari umat
Islam
2.
Merangkul
Masyarakat Hindu
Dalam melakukan dakwah penyebaran
Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk
datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus
yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid
yang disebut Masjid Menara Kudus.
Pada tahun 1530, Sunan Kudus
mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal
dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang
Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus Jawa Tengah.Peninggalan lain
dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong
hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat
penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban
kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh
masyarakat Kudus hingga saat ini. Bentuk Masjid yang dibuat Sunan Kudus pun
juga tak jauh bedanya dengan candi-candi milik orang Hindu.
3.
Merangkul Masyarakat Budha
Sesudah Mesjid berdiri, Sunan Kudus
membuat padasan atau tempat berwudlu dengan pancuran yang berjumlah tujuh. Hal
ini disesuaikan dengan ajaran Budha “Jalan Berlipat Tujuh” atau “Asta Sanghika
Marga” yaitu:
o
Harus memiliki pengetahuan yan benar
o
Harus memiliki keputusan yang benar
o
Berkata yang benar
o
Hidup dengan cara yang benar
o
Bekerja dengan benar
o
Beribadah dehgan benar
o
Dan menghayati agama-agama dengan benar
Usahanya itu pun berhasil, banyak umat Budha yang
penasaran, untuk apa Sunan Kudus memasang lambing wasiat Budha itu di Pedasan
atau tempat berwudlu. Sehingga mereka berdatangan ke Masjid untuk mendengarkan
keterangan dari Sunan Kudus
4.1.4 Sunan
Bonang
Sunan Bonang dilahirkan pada
tahun 1465, dengan nama Raden Maulana
Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Sunan Bonang wafat pada
tahun 1525 M, dan saat ini makam
aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di
kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang
ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada
seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau
sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat
membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat
melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang
mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka
memperebutkannya.Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat
merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
Sunan
Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara
lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr.
Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih
sering dinyanyikan orang.
Apa
pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan
merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang.
Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda
lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai
karyanya. (www.wikipedia.com)
4.1.5 Sunan
Drajat
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian
mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan
Ampel, dan bersaudara
dengan Sunan Bonang.Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem
Duwur di desa Drajat, Paciran Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau
raden Qosim putra Sunan Ampel
dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam
beliau menyebarkan agama islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan di
kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak.
Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah
pada tahun saka 1442/1520M.
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari surabaya maupun
Tuban lewat Jalan Daendels
(Anyer
- Panarukan), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit
dengan kendaran pribadi.
4.1.6 Sunan Giri
Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo
dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,
yang berkedudukan di daerah Gresik,
Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan
tahun 1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden
Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul
Yaqin dan Joko Samudra. Ia dimakamkan di desa Giri, Kebomas, Gresik.
Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda
mengenai silsilah Sunan Giri. Sebagian babad berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang
mubaligh yang datang dari Asia Tengah. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan
Dewi Sekardadu, yaitu putri dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada
masa-masa akhir kekuasaan Majapahit.
Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga
merupakan keturunan Rasulullah SAW; yaitu melalui jalur keturunan Husain bin
Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa
ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad
Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul
Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin
Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Maulana Ishaq, dan 'Ainul
Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat
pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Dalam Hikayat Banjar, Pangeran Giri/Sunan Giri merupakan
putera dari pasangan Putri Pasai (Jeumpa?) dengan putera Raja Bali. Putri Pasai
adalah puteri Sultan Pasai yang diambil isteri oleh Raja Majapahit yang bernama
Dipati Hangrok. Pasangan Putri Pasai dengan Raja Majapahit ini telah memperoleh
seorang putera. Kemudian Putri Pasai diberikan oleh Raja Majapahit kepada
putera dari Raja Bali. Jadi Pangeran Giri saudara seibu dengan putera Raja
Majapahit. Mangkubumi Majapahit masa itu adalaha Patih Maudara.
4.1.7 Sunan
Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M/882 H)
adalah nama salah seorang Walisongo,
yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Ia
dimakamkan di desa Gapura, kota Gresik,
Jawa Timur.
Ø Asal keturunan
Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai
asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, meskipun pada umumnya disepakati bahwa ia
bukanlah orang Jawa asli. Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan
masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya dari Maghrib,
atau Maroko di Afrika Utara.
Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum
Ibrahim as-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh
Ibrahim Asmarakandi. Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand,
Asia Tengah, pada paruh awal abad 14.
Dalam keterangannya pada buku The
History of Java
mengenai asal mula dan perkembangan kota Gresik, Raffles
menyatakan bahwa menurut penuturan para penulis lokal, "Mulana Ibrahim, seorang Pandita terkenal berasal dari Arabia,
keturunan dari Jenal Abidin,
dan sepupu Raja Chermen (sebuah
negara Sabrang), telah menetap
bersama para Mahomedans lainnya di Desa
Leran di Jang'gala".
Namun demikian, kemungkinan pendapat yang terkuat
adalah berdasarkan pembacaan J.P. Moquette atas baris kelima tulisan pada
prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik; yang mengindikasikan bahwa ia
berasal dari Kashan, suatu tempat di Iran
sekarang.
Terdapat beberapa versi mengenai silsilah Maulana
Malik Ibrahim. Ia pada umumnya dianggap merupakan keturunan Rasulullah SAW; melalui jalur keturunan Husain bin Ali,
Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi,
Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir,
Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali'
Qasam, Muhammad
Shahib Mirbath,
Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad
Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), dan Maulana Malik
Ibrahim.
Ø Penyebaran agama
Maulana Malik Ibrahim dianggap termasuk salah seorang
yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali
senior diantara para Walisongo
lainnya.[9]
Beberapa versi babad menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa
orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, sekarang adalah
daerah Leran, Kecamatan Manyar,
yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama
Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa
Pasucinan, Manyar.
Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat
melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di
dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan
kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan
dan kabaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak
masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.
Sebagaimana yang dilakukan para wali awal lainnya,
aktivitas pertama yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang
dinamakan desa Roomo, Manyar.[11]
Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu
raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan
tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.
Setelah cukup mapan di masyarakat, Maulana Malik
Ibrahim kemudian melakukan kunjungan ke ibukota Majapahit
di Trowulan. Raja Majapahit meskipun tidak masuk Islam tetapi menerimanya
dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik.
Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama desa Gapura. Cerita rakyat
tersebut diduga mengandung unsur-unsur kebenaran; mengingat menurut Groeneveldt
pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibukota Majapahit telah banyak orang
asing termasuk dari Asia Barat.
Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk
melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim
membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam
di masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang
menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad yang silam. Setiap
malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual
ziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal,
sesuai tanggal wafat pada prasasi makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan khataman
Al-Quran, mauludan (pembacaan riwayat Nabi Muhammad), dan dihidangkan
makanan khas bubur harisah.
4.1.8
Syeikh Kholil Bangkalan Madura
KH Kholil
Bangkalan Madura lahir pada Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau
27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa
Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura,
Jawa Timur, merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari
rahim istrinya lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama
Muhammad Kholil, yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul
Lathif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat,
sebagaimana nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati
telinga kiri sang bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia
mengabulkan permohonannya.
Mbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama.
Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati.
Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut
terakhir ini adalah anak dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai
Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati.
Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti
jejak Sunan Gunung Jati karena memang dia masih terhitung keturunannya. Oleh
ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan
bakat yang istimewa, kehausannya akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu,
sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik
(seribu bait ilmu Nahwu) sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga
kehausannya mengenai ilmu Fiqh dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah
Kholil kecil mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. KH. Muhammad
Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1341 H/ 14 Mei 1923 M.
4.1.9 Ir. Soekarno
Dr.(HC)
Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya , Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal
di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia
memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang
terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966
Supersemar yang kontroversial, yang isinya—berdasarkan versi
yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi
kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk
di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967,
Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada
tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik
Indonesia.
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno
Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika
berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut
diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama
"Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan
"su" memiliki arti "baik".
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama
Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama
tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda
tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung
Karno. (www.wikipedia.com)
4.2 Wisata Bali
4.2.1 Tanah Lot
Salah satu Pura yang paling penting Bali laut, Pura
Tanah Lot ("Kuil Tanah di Tengah Laut") adalah pemandangan yang
spektakuler, terutama saat matahari terbenam. Pulau kecil dibentuk oleh erosi
bertahap dari gelombang laut selama ribuan tahun. Candi Tanah Lot dikatakan
telah didirikan oleh abad ke-16 Begawan Nirartha, salah satu Pendeta terakhir
yang datang ke Bali dari Jawa. Candi Tanah Lot berdiri di sebuah pulau berbatu
lepas pantai barat daya Bali. Salah satu kuil yang paling suci di Bali laut,
Tanah Lot didedikasikan untuk roh penjaga laut. Kuil itu sendiri dikatakan
dijaga dari kejahatan oleh ular laut yang menghuni gua-gua bawah.
Kuil itu sendiri tidak dapat diakses pengunjung,
namun pemandangan dapat memiliki dari berbagai titik di dekatnya. Massa terutama
berkumpul di teras terdekat untuk menonton cahaya matahari terbenam di belakang
kuil. Tentu, ada banyak toko-toko suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut.
4.2.2 Pantai
Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur
kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa
dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta . Tak jauh lepas
Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena
kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari
semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach
(pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta. Karena lokasinya yang berada di
sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk
menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini
makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai
Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika
dilihat dari sana. Sepanjang pantai Bali
ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi
pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari
terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat
cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit
dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna
putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa
duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan
pedagang kaki lima. Sepanjang tempat
wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa
hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua
di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang
terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga
dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur
jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah
selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga
wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
4.2.3 Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
KARANG KURNIA
adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa.
berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri.
karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
a.
Jalan Cargo Denpasar Bali
b.
Jalan Gatot Subroto Denpasar Bali
Di sini bisa
ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti :
lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa,bed cover,pernak-pernik,batik,dll.
Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil
dari pulau jawa seperti batik.
pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain
di bali. dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar
membuat pengunjung merasa nyaman.
4.2.4 Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah
selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering
pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku
berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk
menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan
wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang
untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat
hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan
tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta
juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di
sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach
Club, Kamasutra,
adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus
untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan
Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
4.2.5 Pasar Sukowati
Pasar Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal
sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati
Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer,
yang dapat kita tempuh
dengan mobil selama 45 menit.
Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual
pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah.
Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali. Selain itu juga
banyak dijual pakaian baik celanan maupun baju, yang dapat anda gunakan di
pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda
dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat kita berikan kepada teman dan keluarga kita, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.
Tempat Membeli Oleh-Oleh Khas Bali Harga Murah
Semua harga yang ditawarkan disini, dapat kita tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai
bayangan untuk kita, harga pas
di pasar ini adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika
anda ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya kita datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali
jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat jualan, maka akan memperlaris
barang dagangan mereka. Jadi jika kita mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 wita
(waktu lokal), alangkah baiknya kita mencoba menawar lebih murah.
4.2.6 Sangeh Monkey Forest
Wisata alam Sangeh adalah salah satu obyek wisata di
Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala dengan ratusan monyet liar yang
jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam yang terletak 25 kilometer utara
Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan terutama wisatawan lokal.
Obyek wisata
Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian ekosistemnya. Di obyek wisata
dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh hektar ini, wisatawan akan
dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli monyet Sangeh. Selain pohon pala, masih ada tanaman yang
terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon lanang
wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin
perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke
bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.
Meski monyet
yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan, namun mereka tetap
jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan bebas dan berfoto
bersama binatang primata ini.
4.2.7 Joger
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuh kembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercao JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali).
4.2.8 Danau Bedugul
Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang
terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, nah di
Bedugul kita juga bisa menyaksikan keindahan danau Buyan, danau Beratan dan
Pura Ulun Danu.Bedugul terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti,
Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah
Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan
tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan
tertata dengan rapi. Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat
sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau
Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan
tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberikesuburan, akan
sangat sayang sekali kalau di lewatkan. Kabupaten Tabanan memiliki wilayah
geografis yang sempurna, yaitu memiliki pegunungan dan pantai. Tanahnya pun
rata-rata subur sehingga semua wilayahnya bisa dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian. Tak heran jika kabupaten ini disebut sebagai lumbung pangan. Hal itu
diperoleh tidak hanya karena memiliki areal sawah terluas di seluruh Bali,
tetapi juga berkat adanya komoditas sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan
hotel, restoran, dan supermarket di Bali. Primadona wisata wilayah ini bagai
mangkok raksasa yang dilatari Gunung Catur disebelah utara, sementara di
tengahnya terdapat Danau Bratan yang menjadi primadona kawasan wisata ini.
Selain indah, ada keunikan dari danau ini. Di tepinya terdapat Masjid Al
Hidayah, sementara di sisi lainya terdapat Pura Ulun Danu. Pura ini merupakan
persembahan kepada Dewi Danu, lambang sumber kesuburan tanah di sekitarnya.
Menurut babad Bali, pura yang terdiri dari empat meru (bangunan utama) ini
dibangun oleh Raja Mengwi pada 1633. Bangunannya menjorok ke danau sehingga
terlihat seperti menyembul dari dalam air. Sementara itu di seberang danau
terdapat tiga buah gua Jepang. Masing-masing memiliki kedalaman 25 meter yang
digali oleh tenaga romusha dari warga sekitar semasa pendudukan Jepang. Jika
sudah sampai di tempat ini rasanya Kebun Raya Eka Karya yang memiliki luas
129,2 hektare tak boleh dilewatkan. Kebun raya ini terletak di antara Danau
Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan kawasan hutan lindung di sebelah
baratnya. Kebun Raya Bedugul terletak di sebelah Barat 0byek Wisata Danau
Bratan Kabupaten Tabanan, merupakan sebuah komplek hutan suaka alam. Hutan
tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan indah,
sejuk dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar rerumputan yang
menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beraneka ragam di sepanjang jalan
setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan udara dan keheningan
suasana. Disamping pemandangan yang indah dan menghijau terdapat pula suatu
bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan dan pengembangan
tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan jenis tanaman yang
dipelihara dengan baik secara profesional.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Wali Songo adalah kelompok para Mubaligh atau Alim
Ulama Islam yang menyiarkan AgamaIslam di pulau Jawa.
Sunan Kalijaga
Sunan Kali Jaga nama aslinya Raden
Muhammad Sahid. Beliau adalah putra Adipati Ario Teja yaitu raja kerajaan majapahit
untuk wilayah Tuban dan sekitarnya. Beliau tinggal di Demak dan dikenal sebagai
politikus dan ahli dalam strategi berdakwahnya melalui kesenian dan kebudayaan
yaitu wayang kulit.
Sunan Kudus
Sunan Kudus dikenal juga dengan nama
Ja’far Shodiq yang nama aslinya adalah Raden Amir Haji. Pada masa mudanya ia
pernah menjabat sebagai panglima perang kerajaan Demak,dan dilingkungannya yang
taat beribadah dan patuh terhadap ajaran-ajaran syariat islam.Beliau berdakwah
denga memusatkan perhatian pada pelaksanaan hokum islam dikalangan penduduk.
Sunan Muria
Sunan Muria adalah nama aslinya
Raden Umar Sa’id.Beliau adalah putra Raden Muhammad Syahid. Beliau berdakwah
dengan menitik beratkan pada bidang tasawuf. Sunan Muria tinggal di tempat
sunyi yang jauh dari keramaian kota.
Sunan Bonang
Sunan bonang yang nama aslinya
Makhdum Ibrahim. Beliau dilahirkan pada tahun 1465M, Ayahnya bernama Sunan
Ampel dan ibunya bernama Nyi Ageng Manila. Beliau berdakwah melalui kesenian
dan kebudayaan.
Sunan Drajat
Sunan Drajat yang nama aslinya Raden
Kosim. Beliau adalah putra Raden Rahmat adik dari Sunan Bonang. Beliau
berdakwah melalui pendekatan kesenian dan bidang social ekonomi, dan menolong
orang lain yang tidak mampu ,fakir miskin, anak yatim piatu, serta janda-janda
yang tidak mampu tetapi beliau hidupnya sangat sederhana.
Sunan Giri
Sunan giri yang nama aslinya
Raden Ainun Yasin,adalah putra maulana ishak.Diberi nama Giri karena pusat
penyebaran islamnya di Giri dekat Gresik Jatim. Beliau berdakwahnya dengan menggunakan
cara pendidikan. Beliau bergelar Sultan Abdul Paqih,dan berdakwah tidak hanya
di Pulau Jawa saja tetapi melainkan Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan
Maluku.
Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia,ia datang ke
pulau Jawa pada tahun 1399 M, dan wafat tahun 1419. Beliau menetap
di pulau Jawa selama 20 tahun dalam usaha dakwahnya,beliau menerapkan sistem pondok
pesantren.
Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah gelar
dari Raden Rahmat. Beliau berasal dari Campa Aceh dan mulai tinggal di pulau
Jawa pada tahun 1431 M, maksud kedatangannya ke pulau Jawa adalah untuk
berdakwah islam melanjutkan Maulana Malik Ibrahim,di tinggal di Ampel Denta di
Surabaya.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin
penulis sampaikan, diantaranya yaitu:
1.4.9
Agar keterangan yang lebih lengkap dan rinci supaya
pembaca lebih dalam menetahui silsilah tentang kerajaan-kerajaan yang ada di
Indonesia.
1.4.10 Kepada pembimbing
khususnya,kami mengharapkan bimbingan terutama untuk perbandingan antara
teori dengan kenyataan –kenyataan yang ada disekitar lokasi-lokasi karya
wisata.
1.4.11
Kepada rekan-rekan seangkatan tentang materi-materi
yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari karya wisata.
Demikian saran dari penulis mengenai
saran-saran yang diungkapkan melalui laporan karyawisata ini.
DAFTAR
PUSTAKA
MB. Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya
Penerbit: Karya Gemilang Utama.
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
http://wikipedia.com
Pusat Pembimbing dan
Pembangunan Bahasa.2005.