Kamis, 19 Juni 2014

contoh laporan KARYA TULIS ZIARAH WALISONGO JAWA , WISATA DI BALI



KARYA TULIS

ZIARAH WISATA JAWA BALI

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Kelas XII
asbd.jpg
Disusun Oleh :
1 . INDRA SETYA BUDI    (IPS 2)
2 . EVI NIRMALA               (IPS 2)


YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ( YPI )
MADRASAH ALIYAH AL BIDAYAH
CANDI BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
2014


HALAMAN PENGESAHAN
          Karya tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII MA AL BIDAYAH Candi Bandungan, tahun ajaran 2013/2014 pada :
                                                
             Hari              :
             Tanggal       :


                                                                                                                          Candi,            April 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah                                                        Pembimbing


Drs. Edi Winarto                                                         Hening Titi Wijaya, S.Pd
NIP.                                                                            NIP.                      






MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1.      Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan.
2.      Waktu tidak akan berhenti ataupun mau kembali.  Jangan sia – siakan waktu kalau tidak mau disia – siakan oleh waktu.
3.      Hasil tergantung dari Niat
4.      Guru terbaik adalah pengalaman
5.      Hal paling menyenangkan bukanlah menjadi orang yang sukses, namun dialah orang yang mampu membuat orang lain bahagia.
6.      Api tidak akan ada jika tidak dinyalakan, tidak ada perbuatan tanpa sebab.
7.      Kesabaran adalah kunci untuk meraih keberhasilan.
8.      Ikhlas bukan ucapan, tapi tentang hati. Karena hati tak bisa di bohongi
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
·         Kedua orang tua
·         Bapak/Ibu guru Madrasah Aliyah Candi Bandungan
·         Teman-teman senasib dan seperjuangan
·         Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.






KATA PENGANTAR
Penulis beryukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ZIARAH WISATA JAWA BALI” ini tanap suatu kekurangan apapun.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu jika melakukannya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:  
1.      Bapak Drs. Edi Winarto selaku Kepala Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan.
2.      Hening Titi Wijaya, S.Pd selaku pembimbing Karya tulis ini.
3.      Kepada segenap dewan guru yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun Karya tulis ini dengan baik dan benar
4.      Ayah dan ibu yang mendukung berupa materiil dalam pembuatan Karya tulis ini.
5.      Teman teman yang telah membantu sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman, menjadikan keterbatasan penulis pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini.Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan penulis, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita. Penulis juga berharap Karya tulis ini bermanfaat dan memberikan kesan positif terhadap pembaca.
Candi, 20    Maret 2014
    Penyusun

DAFTAR ISI
2.3 Pengertian Jawa. 4
2.4 Pengertian Bali 4
4.1 Tujuan Jawa. 8
4.2 Tujuan Wisata Bali 20
4.2.6 Sangeh. 25
4.2.7 Jogger 26
4.2.8 Bedugul 29
5.2 Saran 34













BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ziarah wisata di MA Al Bidayah merupakan kegiatan rutinitas tahunan bagi Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan, yang dimanfaatkan sebagai ajang praktikum mata pelajaran siswa dididik  untuk cinta terhadap alam, serta mampu praktik sholat jama’ qoshor, tahlil serta ziarah.
            Wali adalah sekelompok manusia pilihan Allah SWT, yang di beri perintah untuk membawa umat ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah. Adapun di sebut Wali Songo , karena Wali yang terkenal dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa berjumlah sembilan orang. Oleh sebab itu, kami mengadakan penelitian, dengan maksud agar kami mendapat gambaran tentangnya dan Waliyullah di Madura, baik silsilahnya, cara menyebarkan agama dan ajarannya, letaknya, namanya, kisah dan usaha dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan pulau Madura pada khususnya, Indonesia (Nusantara) pada umumnya.
Selain itu, yang melatar belakangi penelitian ini adalah karena di wajibkan untuk membuat karya tulis sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII, sehingga dengan penuh tanggung  jawab kami melaksanakannya.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada kami dan pengetahuan kepada pembaca tentang tempat – tempat ziarah Wali Songo dan Wisata Bali,  yang ada di tanah Jawa dan Bali.

1.2  Rumusan Masalah
Pada latar belakang masalah yang telah disebutkan pulau Jawa sebagai tempat ziarah dan pulau bali sebagai tempat wisata, untuk lebih jelasnya penulis membuat rumusan masalah :
1.2.1 Bagaimana pelaksanaan ziarah di pulau Jawa, dan wisata di pulau Bali?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
1.3.1 Mendiskripsikan ziarah di pulau Jawa
1.3.2 Mendiskripsikan wisata di pulau Bali.

1.4      Manfaat Penelitian
1.4.1  Untuk mengetahui tentang peninggalan-peninggalan para Waliyulloh, serta sejarah perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam.
1.4.2  Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT
1.4.3  Untuk menambah pengalaman dan wawasan ke-Islaman
1.4.4  Selain penelitian yang lebih penting adalah niat kita untuk berziarah dan mendo’akannya, dengan harapan melalui karomahnya, Allah SWT  berkenan menurunkan berkahnya Waliyulloh kapada kami, Amin Ya Robbal’alamin.
1.4.5  Mengetahui objek wisata yang ada di Jawa dan Bali.
1.4.6  Dapat mengenal adat istiadat yang ada di Indonesia.
1.4.7  Menambah wawasan seluk - beluk objek yang kita datangi.
1.4.8  Mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.








BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa berarti menengok atau mengunjungi, jadi ziarah kubur artinya menengok atau mengunjungi kubur. Sedangkan menurut syariat islam ziarah bukan hanya menengok kubur, bukan pula sekedar tahu dimana ia dikubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang dengan maksud untuk mendo’akan kepada ahli kubur yang muslim dan mengirim pahala untuknya. Atas bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan kalimah-kalimah thayyibah seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan lain-lain .
2.1.1  Manfaat Ziarah
a)      Akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah.
b)      Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
2.1.2  Tujuan Ziarah
a.       Peziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang telah mati.
b.      Orang yang meninggal mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam untuknya serta mendapat do’a permohonan ampunan.
2.2   PENGERTIAN WISATA
Wisata adalah perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara.



2.2.1 Manfaat Wisata
a.       Dengan berwisata maka kita akan menjadi lebih segar.
b.      Mengetahui keadaan keindahan alam di Indonesia.

2.2.2 Tujuan Wisata
a.       Melestarikan alam lingkungan dan sumber daya.
b.      Memajukan kebudayaan.
c.       Mengangkat citra bangsa.
d.      Memupuk rasa cinta tanah air.

2.3 PENGERTIAN PULAU JAWA
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia  pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia, Jakarta terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan hindhu, budha, kesultanan islam, pemerintah kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, ekonomi Indonesia. (www.wikipedia.com)

2.4 PENGERTIAN PULAU BALI
2.4.1 Secara etimologi, Bali artinya kembali atau pulang. Sedangkan yang bali disini adalah salah satu pulau yang masuk dalam kawasan Indonesia bagian timur.
2.4.2 Bali adalah nama salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau yang terbesar yang menjadi bagian dari provinsi terbesar. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil disekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk bali adalah pemeluk agama hindhu. Di dunia bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil karya seni budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. (www.wikipedia.com)















BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  JENIS PENELITIAN
3.1.1 Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. (Best, 1982 : 119)
3.1.2 Penelitian kualitatif  adalah suatu pendekatan yang peneliti mengumpulkan data secara langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian.  (Mc.Millan dan Schumacher, 2003)

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
3.2.1 Waktu Pelaksanaan
Hari                             : Rabu s/d Minggu
Tanggal                       : 25 Desember s/d 29  Desember 2013
Berangkat pukul          : 07.00 WIB
3.2.2 Tempat
Ziarah (Jawa)
1.      Makam Raden Patah
2.      Makam Sunan Kalijaga
3.      Makam Sunan Kudus
4.      Makam Sunan Bonang           
5.      Makam Sunan Drajat
6.      Makam Sunan Giri  
7.      Makam Sunan Gresik
8.      Makam Syeikhona Kholil Bangkalan Madura
9.      Makam Ir. Soekarno
Wisata di Pulau Bali
1.      Tanah Lot
2.      Pantai Sanur
3.      Pusat oleh-oleh Karang Kurnia
4.      Pantai Kuta
5.      Pasar Sukowati
6.      Sangeh Monkey Forrest
7.      Joger
8.      Danau Bedugul

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
3.3.1 Metode Observasi (Pengamatan)
Dengan metode ini,  kami secara langsung mengunjungi tempat ziarah wisata.

3.3.2 Metode Wawancara (Interview)
Mencari informasi menggunakan system tanya jawab dengan narasumber, seperti juru kunci ataupun penduduk sekitar..

3.3.3 Metode Dokumentasi
Mencari beberapa gambar secara langsung dengan kamera, ponsel maupun mengambil dari media internet.







BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Ziarah Pulau Jawa
 4. 1.1 Raden Patah
http://srikayaku.files.wordpress.com/2010/12/08-des-2010-367.jpg
        Raden Patah adalah pendiri Kerajaan Demak sekaligus menjadi sultan demak pertama. Raden Patah bergelar sultan Alam Akbar  Al Fatah, beliau memerintah sejak tahun 1500 M – 1518 M. Diketahui Raden Patah adalah putra terakhir dari Prabu Brawijaya Raja terakhir Majapahit. Ia masuk islam dan berguru pada Sunan Ampel, lalu mempersunting putrinya. Dengan bantuan para sunan, Raden Patah melakukan penyerangan ke Majapahit. Dari penyerangan itu Raden Patah berhasil merebut tahta miliknya dari tangan Girindra Wardhana, kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Kerajaan Demak. Di bawah kekuasaan Raden Patah, agama islam semakin berkembang pesat. Pada masa ini pula di bangun Masjid Agung Demak yang hingga kini masih berdiri di alun-alun kota Demak. Dibawah pimpinan Raden Patah Kesultanan Demak berkembang semakin pesat. Perekonomian Kesultanan ini pun begitu kuat dan stabil. Raden Patah wafat pada tahun 1518 M dan digantikan oleh puteranya Raden Pati Unus untuk memimpin Demak. (www.wikipedia.com)



4.1.2  Sunan Kalijaga
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT3V-jnVr_NXOjvK2KXw1UoW4_6MkerlzmXtKKv8z68CRxrqYFN http://sangpenaku.files.wordpress.com/2012/05/sunan-kalijaga.jpg
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.
Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.
4.1.3  Sunan Kudus
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan Syarifah adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.Adapun cara-cara berdakwah Sunan Kudus yaitu:
1.                  Strategi Pendekatan Kepada Massa
Sunan Kudus termasuk pendukung gagasan Sunan Kali Jaga dan Sunan Bonangyang menerapkan strategi seperti ini.
Ø  Membiarkan dulu adapt istiadat dan kepercayaan lama yang sukar diubah
Ø  Tut Wuri Handayani artinya mengikuti dari belakang terhadap kelakuan dan adat
Ø  Menghindarkan konfrontasi secara langsung atau secara keras didalam menyiarkan agama Islam
Ø  Pada akhirnya boleh saja merubah adapt dengan prinsip tidak menghalau masyarakat dari umat Islam
2.                  Merangkul Masyarakat Hindu
Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.
Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus Jawa Tengah.Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini. Bentuk Masjid yang dibuat Sunan Kudus pun juga tak jauh bedanya dengan candi-candi milik orang Hindu.
3.      Merangkul Masyarakat Budha
Sesudah Mesjid berdiri, Sunan Kudus membuat padasan atau tempat berwudlu dengan pancuran yang berjumlah tujuh. Hal ini disesuaikan dengan ajaran Budha “Jalan Berlipat Tujuh” atau “Asta Sanghika Marga” yaitu:
o   Harus memiliki pengetahuan yan benar
o   Harus memiliki keputusan yang benar
o   Berkata yang benar
o   Hidup dengan cara yang benar
o   Bekerja dengan benar
o   Beribadah dehgan benar
o   Dan menghayati agama-agama dengan benar
Usahanya itu pun berhasil, banyak umat Budha yang penasaran, untuk apa Sunan Kudus memasang lambing wasiat Budha itu di Pedasan atau tempat berwudlu. Sehingga mereka berdatangan ke Masjid untuk mendengarkan keterangan dari Sunan Kudus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCbdleWEr0COe1F6a24WzVZiH5KJJ0PuCdXuQRKGc_DHj7LBE8DmgnkhKAPuLzZA6Zh2F9eV0RypNd2vA4ME-cifPe-rKs2oY9p-G0FeQ55qOcrAQySd4D3X0RHudADMaIEntuDpjvPhA/s1600/makam+Sunan+kudus.jpghttp://cdn.kaskus.com/images/2013/10/22/5963346_20131022074543.JPG
4.1.4  Sunan Bonang
http://hidayahulama.files.wordpress.com/2013/06/sunan_bonang.jpeg           Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya.Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih sering dinyanyikan orang.
Apa pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya. (www.wikipedia.com)
4.1.5  Sunan Drajat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtZUP23f11KCdPleXoIUWsuSP5nbtVpUSFMUZ3T3fCVa2qpdcfG8PZLydo0XuPy_Ad37vyyuJexLHYGsDf0AYMNhyphenhyphen-9NEWSgP2wqqPqjc1hgBgV1qvDviYjhbCC1ffOBbgGW12G4X2d4A2/s1600/sunan_drajad.jpg  http://lamonganoke.files.wordpress.com/2013/01/makam.jpg
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang.Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam beliau menyebarkan agama islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520M.
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari surabaya maupun Tuban lewat Jalan Daendels (Anyer - Panarukan), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaran pribadi.
4.1.6  Sunan Giri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNh4N7xBtzdcAsnwY5yfaXGgKaD8ng5IPt4mvxtVuDiJOqp8Wt0Mkgnq6WfoMrLTQvGtdvwpNRqpv-p1O47XR0JOCqKmKXv6Y02nGEmzRKBiUwXqhxxBPsBto-H9bvNDpJQditlIuVGo/s1600/3_sunan-giri.jpg     Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun 1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudra. Ia dimakamkan di desa Giri, Kebomas, Gresik.
Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda mengenai silsilah Sunan Giri. Sebagian babad berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang mubaligh yang datang dari Asia Tengah. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan Dewi Sekardadu, yaitu putri dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir kekuasaan Majapahit.
Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW; yaitu melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Maulana Ishaq, dan 'Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Dalam Hikayat Banjar, Pangeran Giri/Sunan Giri merupakan putera dari pasangan Putri Pasai (Jeumpa?) dengan putera Raja Bali. Putri Pasai adalah puteri Sultan Pasai yang diambil isteri oleh Raja Majapahit yang bernama Dipati Hangrok. Pasangan Putri Pasai dengan Raja Majapahit ini telah memperoleh seorang putera. Kemudian Putri Pasai diberikan oleh Raja Majapahit kepada putera dari Raja Bali. Jadi Pangeran Giri saudara seibu dengan putera Raja Majapahit. Mangkubumi Majapahit masa itu adalaha Patih Maudara.

4.1.7 Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Sunan_maulana.jpgSunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M/882 H) adalah nama salah seorang Walisongo, yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Ia dimakamkan di desa Gapura, kota Gresik, Jawa Timur.

Ø  Asal keturunan

Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, meskipun pada umumnya disepakati bahwa ia bukanlah orang Jawa asli. Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya dari Maghrib, atau Maroko di Afrika Utara.
Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum Ibrahim as-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi. Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14.
Dalam keterangannya pada buku The History of Java mengenai asal mula dan perkembangan kota Gresik, Raffles menyatakan bahwa menurut penuturan para penulis lokal, "Mulana Ibrahim, seorang Pandita terkenal berasal dari Arabia, keturunan dari Jenal Abidin, dan sepupu Raja Chermen (sebuah negara Sabrang), telah menetap bersama para Mahomedans lainnya di Desa Leran di Jang'gala".
Namun demikian, kemungkinan pendapat yang terkuat adalah berdasarkan pembacaan J.P. Moquette atas baris kelima tulisan pada prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik; yang mengindikasikan bahwa ia berasal dari Kashan, suatu tempat di Iran sekarang.
Terdapat beberapa versi mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim. Ia pada umumnya dianggap merupakan keturunan Rasulullah SAW; melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim.

Ø  Penyebaran agama

Maulana Malik Ibrahim dianggap termasuk salah seorang yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali senior diantara para Walisongo lainnya.[9] Beberapa versi babad menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.
Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan kabaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.
Sebagaimana yang dilakukan para wali awal lainnya, aktivitas pertama yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakan desa Roomo, Manyar.[11] Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal.
Setelah cukup mapan di masyarakat, Maulana Malik Ibrahim kemudian melakukan kunjungan ke ibukota Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit meskipun tidak masuk Islam tetapi menerimanya dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama desa Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga mengandung unsur-unsur kebenaran; mengingat menurut Groeneveldt pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibukota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari Asia Barat.
Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam di masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yang menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad yang silam. Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritual ziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal, sesuai tanggal wafat pada prasasi makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan khataman Al-Quran, mauludan (pembacaan riwayat Nabi Muhammad), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.
4.1.8 Syeikh Kholil Bangkalan Madura
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ-fATLPXvIt7fnl4IKmF93gdO1klM0y-xM1DM5HCehxl_enH0IGjZq0fZ_23ROESd4JmqcFEjfNHEiIf58Pu0r9z0MyfvqfUKEbhkwMHp7bzsEigJDKrC_pvBL823ICSS-FXo_vmvgSo/s1600/syekh+kholil+bangkalan.jpgKH Kholil Bangkalan Madura lahir pada  Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur, merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil, yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul Lathif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya.
Mbah Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati karena memang dia masih terhitung keturunannya. Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa, kehausannya akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait ilmu Nahwu) sejak usia muda. Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu Fiqh dan ilmu yang lainnya, maka orang tua Mbah Kholil kecil mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. KH. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1341 H/  14 Mei 1923 M.
4.1.9  Ir. Soekarno
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwnDSBKtte0nmUfXx1kpWkRiE7N6zkckurisp9FzDtnKRY951c3i1PxxwhNo-WeVXsGjzSIC1KnML50ZBXy12t9TJfPo-Vg42Drqg7nbr6k5OHmQGDdGfQh-F871DrHCqXEoaOOphyphenhyphenVkE/s1600/sukarno+life.jpgDr.(HC) Ir. Soekarno  (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya , Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 19451966.  Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.  Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya—berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.  Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.  Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno. (www.wikipedia.com)
4.2  Wisata Bali
4.2.1  Tanah Lot
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8cLqmT0SY9sbBZ3OnohNdqsiPw2RGFFR8gtKVZnzjf9wsSBXF9CRffbGBfWWbSQXlN8fVM0DIm-jWuwdtqCptd5G4KFUiBIA2poRGbVB5dRiThWi8yvmvFg4vy3YYFBVM3im0HFI6SU/s1600/tanah+lot+bali.jpg
Salah satu Pura yang paling penting Bali laut, Pura Tanah Lot ("Kuil Tanah di Tengah Laut") adalah pemandangan yang spektakuler, terutama saat matahari terbenam. Pulau kecil dibentuk oleh erosi bertahap dari gelombang laut selama ribuan tahun. Candi Tanah Lot dikatakan telah didirikan oleh abad ke-16 Begawan Nirartha, salah satu Pendeta terakhir yang datang ke Bali dari Jawa. Candi Tanah Lot berdiri di sebuah pulau berbatu lepas pantai barat daya Bali. Salah satu kuil yang paling suci di Bali laut, Tanah Lot didedikasikan untuk roh penjaga laut. Kuil itu sendiri dikatakan dijaga dari kejahatan oleh ular laut yang menghuni gua-gua bawah.
Kuil itu sendiri tidak dapat diakses pengunjung, namun pemandangan dapat memiliki dari berbagai titik di dekatnya. Massa terutama berkumpul di teras terdekat untuk menonton cahaya matahari terbenam di belakang kuil. Tentu, ada banyak toko-toko suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut.
4.2.2 Pantai Sanur
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQc7WvBz3neqyjwukvJIBzJbl4q6h8XJe7tiSKzJfViSzfLv44b
            Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta .  Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.  Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.  Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.  Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
4.2.3 Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
KARANG KURNIA adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri. karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:
a.       Jalan Cargo Denpasar Bali
b.      Jalan Gatot Subroto Denpasar Bali

http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/18q1.png
Di sini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti : lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa,bed cover,pernak-pernik,batik,dll. Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang diambil dari pulau jawa seperti batik.
pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di bali. dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman.

4.2.4  Pantai Kuta
http://bali.panduanwisata.com/files/2012/02/gambaran-umum-kuta2.jpg
            Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
4.2.5  Pasar Sukowati
http://www.bisnisfotografionline.com/wp-content/uploads/2013/11/pasar-seni-sukawati1.jpg guwangbali-530x305.jpg
            Pasar Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer, yang dapat kita tempuh dengan mobil selama 45 menit.  
Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali. Selain itu juga banyak dijual pakaian baik celanan maupun baju, yang dapat anda gunakan di pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat kita berikan kepada teman dan keluarga kita, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.

Tempat Membeli Oleh-Oleh Khas Bali Harga Murah

Semua harga yang ditawarkan disini, dapat kita tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai bayangan untuk kita, harga pas di pasar ini adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika anda ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya kita datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat jualan, maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika kita mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya kita mencoba menawar lebih murah.

4.2.6  Sangeh Monkey Forest

            Wisata alam Sangeh adalah salah satu obyek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala dengan ratusan monyet liar yang jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam yang terletak 25 kilometer utara Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan terutama wisatawan lokal.
http://www.wisatadewata.com/files/images/Sangeh.JPGhttp://dwirossiana.files.wordpress.com/2013/05/sangeh-1.jpg
Obyek wisata Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian ekosistemnya. Di obyek wisata dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh hektar ini, wisatawan akan dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli monyet Sangeh.  Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon lanang wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.
Meski monyet yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan, namun mereka tetap jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan bebas dan berfoto bersama binatang primata ini.

4.2.7  Joger

Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan.

http://www.trisnabalitours.com/wp-content/uploads/2013/01/joger-1.jpg

Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuh kembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercao JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali).

4.2.8  Danau Bedugul
http://www.obcbali.com/wp-content/uploads/2013/07/Danau-Bedugul-Bali.jpg
Bedugul adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, nah di Bedugul kita juga bisa menyaksikan keindahan danau Buyan, danau Beratan dan Pura Ulun Danu.Bedugul terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi. Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberikesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan. Kabupaten Tabanan memiliki wilayah geografis yang sempurna, yaitu memiliki pegunungan dan pantai. Tanahnya pun rata-rata subur sehingga semua wilayahnya bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tak heran jika kabupaten ini disebut sebagai lumbung pangan. Hal itu diperoleh tidak hanya karena memiliki areal sawah terluas di seluruh Bali, tetapi juga berkat adanya komoditas sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan supermarket di Bali. Primadona wisata wilayah ini bagai mangkok raksasa yang dilatari Gunung Catur disebelah utara, sementara di tengahnya terdapat Danau Bratan yang menjadi primadona kawasan wisata ini. Selain indah, ada keunikan dari danau ini. Di tepinya terdapat Masjid Al Hidayah, sementara di sisi lainya terdapat Pura Ulun Danu. Pura ini merupakan persembahan kepada Dewi Danu, lambang sumber kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut babad Bali, pura yang terdiri dari empat meru (bangunan utama) ini dibangun oleh Raja Mengwi pada 1633. Bangunannya menjorok ke danau sehingga terlihat seperti menyembul dari dalam air. Sementara itu di seberang danau terdapat tiga buah gua Jepang. Masing-masing memiliki kedalaman 25 meter yang digali oleh tenaga romusha dari warga sekitar semasa pendudukan Jepang. Jika sudah sampai di tempat ini rasanya Kebun Raya Eka Karya yang memiliki luas 129,2 hektare tak boleh dilewatkan. Kebun raya ini terletak di antara Danau Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan kawasan hutan lindung di sebelah baratnya. Kebun Raya Bedugul terletak di sebelah Barat 0byek Wisata Danau Bratan Kabupaten Tabanan, merupakan sebuah komplek hutan suaka alam. Hutan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan indah, sejuk dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar rerumputan yang menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beraneka ragam di sepanjang jalan setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan udara dan keheningan suasana. Disamping pemandangan yang indah dan menghijau terdapat pula suatu bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan dan pengembangan tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan jenis tanaman yang dipelihara dengan baik secara profesional.


















BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Wali Songo adalah kelompok para Mubaligh atau Alim Ulama Islam  yang menyiarkan AgamaIslam di pulau Jawa.

Sunan Kalijaga
Sunan Kali Jaga nama aslinya Raden Muhammad Sahid. Beliau adalah putra Adipati Ario Teja yaitu raja kerajaan majapahit untuk wilayah Tuban dan sekitarnya.  Beliau tinggal di Demak dan dikenal sebagai politikus dan ahli dalam strategi berdakwahnya melalui kesenian dan kebudayaan yaitu wayang kulit.

Sunan Kudus
Sunan Kudus dikenal juga dengan nama Ja’far Shodiq yang nama aslinya adalah Raden Amir Haji. Pada masa mudanya ia pernah menjabat sebagai panglima perang kerajaan Demak,dan dilingkungannya yang taat beribadah dan patuh terhadap ajaran-ajaran syariat islam.Beliau berdakwah denga memusatkan perhatian pada pelaksanaan hokum islam dikalangan penduduk.

Sunan Muria
Sunan Muria adalah nama aslinya Raden Umar Sa’id.Beliau adalah putra Raden Muhammad Syahid. Beliau berdakwah dengan menitik beratkan pada bidang tasawuf. Sunan Muria tinggal di tempat sunyi yang jauh dari keramaian kota.

Sunan Bonang
Sunan bonang yang nama aslinya Makhdum Ibrahim. Beliau dilahirkan pada tahun 1465M, Ayahnya bernama Sunan Ampel dan ibunya bernama Nyi Ageng Manila. Beliau berdakwah melalui kesenian dan kebudayaan.
Sunan Drajat
Sunan Drajat yang nama aslinya Raden Kosim. Beliau adalah putra Raden Rahmat adik dari Sunan Bonang. Beliau berdakwah melalui pendekatan kesenian dan bidang social ekonomi, dan menolong orang lain yang tidak mampu ,fakir miskin, anak yatim piatu, serta janda-janda yang tidak mampu tetapi beliau hidupnya sangat sederhana.

Sunan Giri
 Sunan giri yang nama aslinya Raden Ainun Yasin,adalah putra maulana ishak.Diberi nama Giri karena pusat penyebaran islamnya di Giri dekat Gresik Jatim. Beliau berdakwahnya dengan menggunakan cara pendidikan. Beliau bergelar Sultan Abdul Paqih,dan berdakwah tidak hanya di Pulau Jawa saja tetapi melainkan Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku.

Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia,ia datang ke pulau Jawa pada tahun 1399 M, dan wafat tahun 1419.   Beliau menetap di pulau Jawa selama 20 tahun dalam usaha dakwahnya,beliau menerapkan sistem pondok pesantren.

Sunan Ampel
  Sunan Ampel adalah gelar dari Raden Rahmat. Beliau berasal dari Campa Aceh dan mulai tinggal di pulau Jawa pada tahun 1431 M, maksud kedatangannya ke pulau Jawa adalah untuk berdakwah islam melanjutkan Maulana Malik Ibrahim,di tinggal di Ampel Denta di Surabaya.







5.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan, diantaranya yaitu:
1.4.9        Agar keterangan yang lebih lengkap dan rinci supaya pembaca lebih dalam menetahui silsilah tentang kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.
1.4.10    Kepada pembimbing khususnya,kami mengharapkan bimbingan terutama untuk perbandingan antara teori  dengan kenyataan –kenyataan yang ada disekitar lokasi-lokasi karya wisata.
1.4.11    Kepada rekan-rekan seangkatan tentang materi-materi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari karya wisata.

Demikian saran dari penulis mengenai saran-saran yang diungkapkan melalui laporan karyawisata ini.








                       




DAFTAR PUSTAKA
MB. Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya Penerbit: Karya Gemilang Utama.
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
http://wikipedia.com
Pusat Pembimbing dan Pembangunan Bahasa.2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar