Jumat, 06 Maret 2015

Museum Migas



Museum Migas
Dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan pada tanggal 20 april 1989. Gagasan museum dalam rangka peringatan 10 tahun usaha pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Awal Pemanfaatan Minyak Bumi di Indonesia
1.      Penggunaan minyak bumi pada abad ke 9, minyak bumi digunakan sebagai alat tukar menukar barang (barter)
2.      Penggunaan minyak bumi pada abad ke – 16, sebagai senjata perang, dipergunakan oleh rakyat aceh untuk melawan penjajah Portugis di selat Malaka dengan sebutan bola-bola api.
3.      Penggunaan minyak bumi pada akhir abad ke – 19, digunakan sebagai bahan bakar dan penerangan, kecuali sebagai bahan bakar dan penerangan juga dipakai sebagai obat-obatan dan menolak balak (magic)
4.      Penemu minyak pertama kali AEILKO JANS ZIJLKER pada tahun 1885 di daerah Telaga Sakit, Langkat, Sumatera Utara. Sumur Tunggal I merupakan sumur yang pertama kali dibor oleh AEILKO JANS ZIJLKER
5.      Lapangan minyak Arjuna merupakan anjungan minyak lepas yang berada di laut Jawa.
6.      Ladang gas arun Aceh merupakan penghasil gas alam cair (HNC)
7.      Minyak bumi setelah diolah menghasilkan BBM dan Non BBM
Contoh = BBM
1.      Aptor – Pesawat jet
2.      Afgan – Pesawat terbang/ baling-baling
3.      Premium – Kendaraan Bermotor
4.      Pertamax – Kendaraan Bermotor
5.      Solar  -   Kendaraan yang bermesin diesel
-       Bahan bakar rumah tangga
6.      Minyak Diesel – Bahan bakar industri/ pabrik
7.      Minyak bakar – Ketel uap
Contoh BBM
a.       Aspal               c. Pelumas                   e. Cosmetic
b.      Lilin                 d. LPG
D. Ciater
Lokasi/ alamat        : Ciater, Bandung, Jawa Barat
Wahana/ Fasilitas    : Berenang di air hangat
Kesan                      : senang karena dapat berenang di air hangat

E. Cibaduyut
Lokasi/ alamat        : Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat
Wahana/ Fasilitas    : Belanja oleh-oleh
Kesan                      : senang belanja dengan harga yang murah






















BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Kesimpulan dan kegiatan study tour ini adalah siswa dapat belajar diluar kelas, tidak hanya di bangku kelas. Siswa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat luas. Siswa melakukan rekreasi sambil belajar, masih banyak tempat rekreasi bersejarah yang perlu kita jaga dan diperhatikan serta untuk pembelajaran. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebudayaan peninggalan bersejarah di Indonesia. Siswa-siswi sangat senang dengan adanya kegiatan ini.

B.     SARAN
Adapaun beberapa saran yang penulis simpulkan  dalam laporan ini sebagai berikut :
1.      Sebaiknya persiapan pelaksanaan kegiatan ini lebih dimatangkan dan direncanakan dengan baik. Sehingga siswa lebih siap untuk mengikuti.
2.      Sebaiknya lebih memperhatikan peserta dalam mengadakan kegiatan ini, karena peserta adalah subjek utama dalam pelaksanaan
3.      Siswa perlu diberikan materi mengenai sistematika cara penyusunan Laporan Study Tour.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar