KARYA TULIS
ZIARAH WISATA JAWA BALI
Disusun Untuk
Memenuhi
Syarat Kenaikan Kelas XII
Tahun
Ajaran 2014/ 2015
LOGO
Disusun Oleh :
1 . Atabik Nur
Hidayah
2 .
Eko
Nurfianingsih
YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM ( YPI )
MADRASAH
ALIYAH AL BIDAYAH
CANDI
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
Tahun 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diperiksa dan
disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII MA AL
BIDAYAH Candi Bandungan, tahun ajaran 2014/2015 pada :
Hari :
Tanggal :
Candi, April 2015
Mengetahui
Kepala
Madrasah Pembimbing
Drs. Edi Winarto Afriyah
NIP.
NIP.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
·
Jadikanlah kegagalan itu sebagai cambuk untuk meraih
suskses.
·
Tekun itu membosankan tetapi buahnya membahagiakan.
·
Keuletan dan kesabaran yang disertai do’a merupakan
kunci sukses untuk meraih cita-cita.
·
Berharaplah untuk yang baik, dan bersiaplah untuk yang
buruk.
·
Menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu
pilihan.
·
Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang
berilmu.
·
Pengalaman adalah guru terbaik.
·
Kesabaran adalah kunci menuju
kesuksesan
Karya tulis
ini penulis persembahkan kepada :
·
Bapak Drs. Edi Winarno selaku Kepala Madrasah
·
Ibu Afriyah selaku guru pembimbing
·
Dewan guru dan karyawan MA Al Bidayah
·
Kedua orang tua
- Teman-teman senasib dan seperjuangan
- Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyusun Karya tulis ini dengan baik.
Penyusun Laporan Karya tulis ini
tidak mungkin berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
Drs. Edi Winarto selaku Kepala Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan.
2. Ibu Afriyah selaku
guru pembimbing.
3. Kepada
segenap dewan guru yang
telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun Karya tulis ini dengan
baik dan benar
4. Ayah
dan ibu serta teman-teman yang mendukung dalam pembuatan Karya tulis ini.
Walaupun kami telah mendapat
berbagai bantuan dan dorongan dalam penyusunan Karya tulis ini, kami menyadari
masih banyak kekurangan, kami
menyadari bahwa Laporan Karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk sempurnanya laporan
Karya tulis ini.
Candi,
20
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan Masalah
4.1.1 Raden Patah
4.1.2 Sunan Kali Jaga
4.1.3 Sunan Kudus
4.1.5 Sunan Drajat
4.1.6 Sunan Giri
4.1.7 Sunan Gresik
4.2 Tujuan Wisata Bali
4.2.1 Tanah Lot
4.2.6 Jogger
4.2.7 Bedugul
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ziarah wisata di MA Al Bidayah merupakan
kegiatan rutinitas tahunan bagi Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan,
khususnya bagi kelas XI. Ziarah wisata merupakan salah satu kegiatan untuk
menambah wawasan kebudayaan di Bali.
1.1.1
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia, pulau ini
merupakan pulau berpenduduk terpadat di Indonesia. Tokoh-tokoh penyebar agama
islam di Jawa cukup banyak dianataranya adalah Walisongo.
1.1.2
Bali adalah sebuah pulau kecil yang terletak di
pulau Jawa. Bali merupakan tempat wisata yang terkenal di pulau Jawa, dan
banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana berziarah di pulau Jawa?
2.
Bagaimana berwisata di Pulau Bali?
dan wisata di pulau Bali?
1.3 Tujuan Pelaksanaan
Adapun tujuan pembuatan karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan di Jawa dan
Bali.
2.
Untuk lebih mengetahui makam – makam Walisongo di
Jawa.
3.
Untuk menambah pengetahuan tentang keadaan wisata.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa Indonesia
identik dengan kunjungan seseorang ke tempat – tempat religi, artinya tempat
yang terbatas pada ruang dan waktu. Kata ziarah
dapat didefinisikan dengan kunjungan seseorang ke tempat – tempat religi
seperti makam – makam para wali ataupun orang – orang biasa.
2.2 PENGERTIAN WISATA
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau
mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara. (carapedia.com_Definisi)
2.3 Pengertian
Ziarah
Wisata
Ziarah wisata merupaka wisata yang dilakukan
seseorang maupun kelompok dengan tujuan
berziarah atau untuk kesenangan spiritual. Menurut data world tourism
organization, setiap tahun ada sekitar 330 – 350 juta wisatawan dari berbagai
macam agama mendatangi situs –situs ziarah dunia.
2.4 JAWA
Jawa adalah
sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau
berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah berpenduduk
terpadat di dunia pulau ini dihuni oleh
60% penduduk Indonesia, Jakarta terletak di Jawa bagian barat. Jawa merupakan pulau yang
sebagian besar terbentuk aktifitas vulkanik, merupakan pulau ke 13 terbesar di
dunia, dan pulau terbesar ke 5 di Indonesia. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini.
Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan hindhu, budha, kesultanan
islam, pemerintah kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan
Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik,
ekonomi Indonesia. (www.wikipedia.com)
2.5 BALI
Bali adalah nama
salah satu provinsi di indonesia dan juga merupakan nama pulau yang terbesar
yang menjadi bagian dari provinsi terbesar. Selain terdiri dari Pulau Bali,
wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil
disekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa
Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk bali adalah pemeluk agama hindhu. Di dunia bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil karya seni budayanya,
khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan
sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. (www.wikipedia.com)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
JENIS PENELITIAN
3.1.1 Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.
(Best, 1982 : 119)
3.1.2 Penelitian kualitatif adalah suatu
pendekatan yang peneliti mengumpulkan data secara langsung dan berinteraksi
dengan orang-orang ditempat penelitian.
(Mc.Millan dan Schumacher, 2003)
3.2 WAKTU DAN TEMPAT
3.2.1 Waktu Pelaksanaan
:
Hari :
Selasa s/d Sabtu
Tanggal :
13 Januari s/d 17 Januari 2015
Berangkat Pukul :
07.00 WIB
3.2.2 Tempat
Ziarah (Jawa)
1.
Makam Raden Patah
2.
Makam Sunan Kalijaga
3.
Makam Sunan Kudus
4.
Makam Sunan Bonang
5.
Makam Sunan Drajat
6.
Makam Sunan Giri
7.
Makam Sunan Gresik
8.
Makam Syeikhona Kholil Bangkalan Madura
9.
Gus Dur
Wisata di Pulau Bali
1.
Tanah Lot
2.
Pantai Sanur
3.
Pusat oleh-oleh Karang Kurnia
4.
Pantai Kuta
5.
Pasar Sukowati
6.
Sangeh Monkey Forrest
7.
Joger
8.
Danau Bedugul
3.3 METODE PENGUMPULAN
DATA
3.3.1 Metode Observasi (Pengamatan)
Adalah metode yang digunakan dengan cara mendatangi makam – makam yang
ada di Jawa serta mendatangi wisata yang ada di Bali .
3.3.2 Metode Wawancara (Interview)
Adalah metode yang digunakan dengan cara mewawancarai juru makam atau
orang-orang yang dekat dengan tempat ziarah serta tempat wisata di Jawa dan
Bali.
3.3.3 Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data –
data yang ada di buku atau mencari di internet.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Ziarah di Pulau
Jawa
4. 1.1 Raden Patah
Raden Patah
adalah pendiri Kerajaan Demak sekaligus menjadi sultan demak pertama. Raden
Patah bergelar sultan Alam Akbar Al
Fatah, beliau memerintah sejak tahun 1500 M – 1518 M. Diketahui Raden Patah
adalah putra terakhir dari Prabu Brawijaya Raja terakhir Majapahit. Ia masuk
islam dan berguru pada Sunan Ampel, lalu mempersunting putrinya. Dengan bantuan
para sunan, Raden Patah melakukan penyerangan ke Majapahit. Dari penyerangan
itu Raden Patah berhasil merebut tahta miliknya dari tangan Girindra Wardhana,
kemudian memindahkan pusat kekuasaan ke Kerajaan Demak. Di bawah kekuasaan
Raden Patah, agama islam semakin berkembang pesat. Pada masa ini pula di bangun
Masjid Agung Demak yang hingga kini masih berdiri di alun-alun kota Demak.
Dibawah pimpinan Raden Patah Kesultanan Demak berkembang semakin pesat.
Perekonomian Kesultanan ini pun begitu kuat dan stabil. Raden Patah wafat pada
tahun 1518 M dan digantikan oleh puteranya Raden Pati Unus untuk memimpin
Demak. (www.wikipedia.com)
4.1.2 Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung
Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya,
Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi
masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari
Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering
berendam di sungai (kali), atau jaga kali. Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya
memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan
mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir
kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan
Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan
Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan
Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang
pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid
Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang
merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa
beliau juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang
menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg
menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai
kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman
berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari
perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome
Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama
di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan
lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki
silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga
anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.
Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh
binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi
Sofiah. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat
dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya
cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik
(pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk
berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan
menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap:
mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah
dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran
Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni
ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa
lagu suluk ciptaannya yang populer adalah
Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk
Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua
beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa
memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Ketika wafat, beliau
dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang
masih ramai diziarahi orang. (www.wikipedia.com)
4.1.3 Sunan Kudus
Sunan
Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil
atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti
Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus
bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin
Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik
Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam
bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin
Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali
Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah.
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari
pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro dan
Syarifah adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun
1550.
Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan
Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto dia menjadi penasihat bagi
Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan
Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.
Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam
pemerintah kasultanan Demak yaitu, sebagai panglima perang, penasehat Sultan
Demak, Mursyid thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di
kalangan kaum pengusaha dan penyanyi jawa. Diantara yang pernah menjadi muridnya
ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang Adipati Jipang Panolan.
Salah satu peninggalan yang terkenal ialah Masjid Menara Kudus, yang
arsitrekturnya bergaya campuran hindu dan islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat
Pada tahun 1550 M Sunan Kudus meninggal dunia saat
menjadi Imam sholat Subuh di Masjid Menara Kudus, dalam posisi sujud. kemudian
dimakamkan di lingkungan Masjid Menara Kudus. (www.wikipedia.com)
4.1.4 Sunan Bonang
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana
Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam
aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di
kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang
ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada
seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau
sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat
membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat
melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang
mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka
memperebutkannya.Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat
merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara
lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr.
Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih
sering dinyanyikan orang.
Apa pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan
merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang.
Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda
lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai
karyanya.
(www.wikipedia.com)
4.1.5 Sunan
Drajat
Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel, Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Nama asli dari sunan derajat adalah masih munat.
masih munat nantinya terkenal dengan nama sunan derajat.sunan derajat terkenal
juga dengan kegiatan sosialnya. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak
yatim dan orang sakit. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila,
putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada
masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan
kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan
Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa
Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok
peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat
diperkirakan wafat pada 1522. (www.wikipedia.com)
4.1.6 Sunan Giri
Sunan Giri atau yang mempunyai nama lain Raden Paku, Prabu Satmata,
Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudra adalah nama salah
seorang Wali Songo yang berkedudukan di desa Giri, Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
Ia lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun Saka Candra Sengkala “Jalmo orek
werdaning ratu” (1365 Saka). dan wafat pada tahun Saka Candra Sengkala “Sayu
Sirno Sucining Sukmo” (1428 Saka) di desa Giri, Kebomas, Gresik.
Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW; yaitu melalui jalur
keturunan Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al-Baqir, Ja’far
Ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rummi, Ahmad Al-Muhajir,
Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali'
Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan),
Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), Jamaluddin
Akbar al-Husaini (Maulana Akbar), Maulana Ishaq, dan 'Ainul Yaqin (Sunan Giri).
Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa
Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
Sunan Giri merupakan buah pernikahan dari Maulana Ishaq, seorang
mubaligh Islam dari Asia Tengah, dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak
Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir Majapahit. Namun
kelahiran Sunan Giri ini dianggap rakyat Blambangan sebagai pembawa kutukan
berupa wabah penyakit di kerajaan Blambangan. Kelahiran Sunan Giri disambut
Prabu Menak Sembuyu dengan membuatkan peti terbuat dari besi untuk tempat bayi
dan memerintahkan kepada para pengawal kerajaan untuk menghanyutkannya ke laut.
Berita itupun tak lama terdengar oleh Dewi Sekardaru. Dewi Sekardadu
berlari mengejar bayi yang barusaja dilahirkannya. Siang dan malam menyusuri
pantai dengan tidak memikirkan lagi akan nasib dirinya. Dewi Sekardadupun
meninggal dalam pencariannya.
Peti besi berisi bayi itu terombang-ambing ombak laut terbawa hinga ke
tengah laut. Peti itu bercahaya berkilauan laksana kapal kecil di tengah laut.
Tak ayal cahaya itu terlihat oleh sekelompok awak kapal (pelaut) yang hendak
berdagang ke pulau Bali. Awak kapal itu kemudian menghampiri, mengambil dan
membukanya peti yang bersinar itu. Awak kapal terkejut setelah tahu bahwa isi
dari peti itu adalah bayi laki-laki yang molek dan bercahaya. Awak kapalpun
memutar haluan kembali pulang ke Gresik untuk memberikan temuannya itu kepada
Nyai Gede Pinatih seorang saudagar perempuan di Gresik sebagai pemilik kapal.
Nyai Gede Pinatih keheranan dan sangat menyukai bayi itu dan mengangkanya
sebagai anak dengan memberikan nama Joko Samudra.
Saat mulai remaja diusianya yang 12 tahun,
Joko Samudra dibawa ibunya ke Surabaya untuk berguru ilmu agama kepada Raden
Rahmat (Sunan Ampel) atas permintaannya sendiri. Tak berapa lama setelah
mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid
kesayangannya itu. Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdhum Ibrahim (Sunan
Bonang), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai sebelum menunaikan keinginannya
untuk melaksanakan ibadah Haji. Mereka diterima oleh Maulana Ishaq yang tak
lain adalah ayahnya sendiri. Di sinilah, Joko Samudra mengetahui cerita
mengenai jalan hidup masa kecilnya.
Setelah tiga tahun berguru kepada
ayahnya, Raden Paku atau lebih dikenal dengan Raden 'Ainul Yaqin diperintahkan
gurunya yang tak lain adalah ayahnya sendiri itu untuk kembali ke Jawa untuk
mengembangkan ajaran islam di tanah Jawa. Dengan berbekal segumpal tanah yang
diberikan oleh ayahandanya sebagai contoh tempat yang diinginkannya, Raden
‘Ainul Yaqin berkelana untuk mencari dimana letak tanah yang sama dengan tanah
yang diberikan oleh ayahanya. Dengan bertafakkur dan meminta pertolongan serta
petunjuk dari Allah SWT. maka petunjuk itupun datang dengan adanya bukit yang
bercahaya. Maka didatangilah bukit itu dan di lihat kesamaanya dan ternyata
memang benar-benar sama dengan tanah yang diberikan oleh ayahnya. Perbukitan
itulah yang kemudian ditempati untuk mendirikan sebuah pesantren Giri di sebuah
perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas, Gresik pada tahun Saka nuju tahun Jawi
Sinong milir (1403 Saka). Pesantren ini merupakan pondok pesantren pertama yang
ada di kota Gresik. Dalam bahasa Jawa, giri berarti gunung. Sejak itulah, ia
dikenal masyarakat dengan sebutan Sunan Giri.
Pesantren Giri kemudian menjadi terkenal
sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa, bahkan pengaruhnya
sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sumbawa, Sumba, Flores, Ternate, Sulawesi
dan Maluku. Karena pengaruhnya yang luas saat itu Raden Paku mendapat julukan
sebagai Raja dari Bukit Giri. Pengaruh pesantren Giri terus berkembang sampai
menjadi kerajaan yang disebut Giri. Kerajaan Giri Kedaton menguasai daerah
Gresik dan sekitarnya selama beberapa generasi sampai akhirnya ditumbangkan
oleh Sultan Agung.
Terdapat beberapa karya seni tradisonal.
Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, di antaranya adalah
permainan-permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-gantiLir-ilir dan Cublak
Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan
Pucung. (http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/04/biografi-sunan-giri.html)
4.1.7 Sunan Gresik (Maulana
Malik Ibrahim)
Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar
Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik
Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang
kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang
terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid
Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain
Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid
Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad
Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid
Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam
Ja’far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin
Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi
Muhammad Rasulullah
Ia
diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti
pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek
Bantal.
Isteri Maulana Malik Ibrahim
Maulana
Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama: 1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam
Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama:
Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah 2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir,
memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad 3. Wan Jamilah
binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan
Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan
Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua
putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung).
Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq
[Sunan Kudus].
Maulana
Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di
Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat
kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan
Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda
krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama
di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di
desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur. (www.wikipedia.com)
4.1.8
Syeikh Kholil Bangkalan Madura
KH Kholil
Bangkalan Madura lahir pada Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau
27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran,
Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur,
merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya
lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil,
yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil. KH. Abdul Lathif sangat
berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek
moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang
bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya.
Mbah
Kholil kecil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH. Abdul Lathif, mempunyai
pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim,
anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kyai
Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid
Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH. Abdul Lathif
mendambakan anaknya kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati karena memang
dia masih terhitung keturunannya. Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat.
Mbah Kholil kecil memang menunjukkan bakat yang istimewa, kehausannya akan
ilmu, terutama ilmu Fiqh dan nahwu, sangat luar biasa. Bahkan ia sudah hafal
dengan baik Nazham Alfiyah Ibnu Malik (seribu bait ilmu Nahwu) sejak usia muda.
Untuk memenuhi harapan dan juga kehausannya mengenai ilmu Fiqh dan ilmu yang
lainnya, maka orang tua Mbah Kholil kecil mengirimnya ke berbagai pesantren
untuk menimba ilmu. KH. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, Wafat pada tanggal 29
Ramadhan 1341 H/ 14 Mei 1923 M. (http://
karomahjawa.blogspot.com/2013.html)
4.1.9 Gus Dur
Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid adalah seorang ulama NU yang sangat disegani. Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden
RI ke 4 menggantikan Presiden BJ Habibie. Gus Dur dilahirkan di Denanyar,
Jombang-Jawa Timur pada tanggal 4 Sya’ban tepatnya 7 September 1940. Gus Dur
terlahir dengan nama Abdurrahman Addakhil, yang berarti Sang Penakluk. Namun
kemudian nama beliau diganti menjadi Abdurrahman Wahid. Sedangkan nama
panggilannya adalah Gus Dur. Gus artinya mas atau abang.
Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Beliau terlahir dari
kalangan kyai. Kakek dari ayahnya adalah KH Hasyim Asyari seorang ulama
terkemuka dan pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia dan Kakek dari
ibunya adalah KH Bisri Syansuri.
Ayah Gus Dur adalah KH Wahid Hasyim adalah menteri
agama pada tahun 1949 sedangkan ibunya bernama Hj. Sholehah. Gus Dur sendiri
masih berdarah Tionghoa, beliau adalah keturunan Tan Kim Han yang menikah
dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan
Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri
Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri kemudian
berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais
diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya
di Trowulan.
Saudara Gus Dur yang lain bernama Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Gus
Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat orang anak perempuan yang
bernama Alisa, Yenny, Anita dan Inayah.
Gus Dur
dibesarkan di lingkungan pesantren yang sarat akan nilai-nilai agama Islam,
beliau sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Ahzar Mesir dan
Universitas Baghdad di Irak.
Gus Dur sangat aktif dalam
berorganisasi. Sejak masih kuliah ia sudah terlibat denagn organisasi seperti
Asosiasi Pelajar Indonesia dan aktif menulis di majalah yang diterbitkan
asosiasi tersebut.
Ikut Serta
Dalam Reformasi Indonesia
Pada tahun 1998 terjadilah demonstrasi besar-besaran yang menuntut
Presiden Soeharto mundur. Hal itu dipicu oleh krisis finansial yang melanda
Asia saat itu. Gus Dur bersama Amien
Rais dan Megawati Soekarnoputri emnjadi tokoh yang paling disorot saat itu
karena ikut menyetujui dan mendukung jalannya reformasi sehingga ketiga tokoh
itu dijuluki sebagai tokoh reformasi Indonesia.
Pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Dengan
mundurnya Soeharto, kepemimpinan negara beralih ke BJ Habibie yang saat itu
menjadi wakil Soeharto. Salah satu dampak jatuhnya Soeharto adalah pembentukan
partai politik baru. Di bawah rezim Soeharto, hanya terdapat tiga partai
politik: Golkar, PPP dan PDI. Dengan jatuhnya Soeharto, partai-partai politik
mulai terbentuk, dengan yang paling penting adalah Partai Amanat Nasional (PAN)
bentukan Amien dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) bentukan
Megawati.
Pada Juni 1998, banyak orang dari komunitas NU meminta Gus Dur membentuk
partai politik baru. Ia tidak langsung mengimplementasikan ide tersebut. Namun
pada Juli 1998 Gus Dur mulai menanggapi ide tersebut karena mendirikan partai
politik merupakan satu-satunya cara untuk melawan Golkar dalam pemilihan umum.
Gus Dur menyetujui pembentukan PKB dan menjadi Ketua Dewan Penasehat dengan
Matori Abdul Djalil sebagai ketua partai. Meskipun partai tersebut didominasi
anggota NU, Gus Dur menyatakan bahwa partai tersebut terbuka untuk semua orang.
Pada
November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, Gus Dur, bersama dengan Megawati,
Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan komitmen mereka untuk
reformasi. Pada 7 Februari 1999, PKB secara resmi menyatakan Gus Dur sebagai
kandidat pemilihan presiden.
Meninggalnya
Gus Dur
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat
sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat
dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh
orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke. Diabetes dan gangguan
ginjal juga dideritanya.
Beliau meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi
penyakit tersebut, yang dideritanya sejak lama. Sebelum wafat ia harus
menjalani hemodialisis(cuci darah) rutin. Menurut Salahuddin Wahid adiknya, Gus
Dur wafat akibat sumbatan pada arteri. Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta
ia sempat dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.
(http://biografi-karomahjawa.blogspot.com/2013biografi-gus-dur.html)
4.2 Wisata Bali
4.2.1 Tanah Lot
Salah
satu Pura yang paling penting Bali laut, Pura Tanah Lot ("Kuil Tanah di
Tengah Laut") adalah pemandangan yang spektakuler, terutama saat matahari
terbenam. Pulau kecil dibentuk oleh erosi bertahap dari gelombang laut selama
ribuan tahun. Candi Tanah Lot dikatakan telah didirikan oleh abad ke-16 Begawan
Nirartha, salah satu Pendeta terakhir yang datang ke Bali dari Jawa. Candi
Tanah Lot berdiri di sebuah pulau berbatu lepas pantai barat daya Bali. Salah
satu kuil yang paling suci di Bali laut, Tanah Lot didedikasikan untuk roh
penjaga laut. Kuil itu sendiri dikatakan dijaga dari kejahatan oleh ular laut
yang menghuni gua-gua bawah.
Kuil itu
sendiri tidak dapat diakses pengunjung, namun pemandangan dapat memiliki dari
berbagai titik di dekatnya. Massa terutama berkumpul di teras terdekat untuk
menonton cahaya matahari terbenam di belakang kuil. Tentu, ada banyak toko-toko
suvenir dan kafe seputaran daerah tersebut. (http://id.wikipedia.org)
4.2.2 Pantai Pandawa
Pantai Pandawa, salah satu pantai pasir putih di Bali
yang wajib dikunjungi. Pantai Pandawa
terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung dan lebih terkenal dikalangan
wisatawan mancanegara khususnya Australia dengan nama secret beach. Sedangkan
masyarakat lokal lebih mengenal dengan nama pantai Kutuh. Saat ini, Pantai
Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing. Malahan yang banyak
berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik.
Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan
terkesima dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang
bersih, serta ombak yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.
Dari airport Ngurah Rai, akan menempuh waktu perjalanan 1 jam dengan
jarak 18 kilometer. Walaupun jarak hanya 18 kilometer, waktu yang diperlukan
untuk mencapai lokasi adalah satu jam.
Karena jalan menuju pantai di desa Kutuh, berliku-liku dan anda memasuki
daerah kemacetan, terutama di depan tempat wisata GWK Jimbaran. Jika anda
kurang familiar untuk mencari lokasi dari pantai di Desa Kutuh, anda dapat
mengunakan jasa Bali sewa mobil dengan supir. Supir anda
akan dengan senang hati mengantar anda ke pantai Kutuh. Untuk memasuki kawasan
pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan yang diapit oleh tebing batu
yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca Pandawa, karena
itu dinamakan Pantai Pandawa. Rentang
dari pantai ini adalah sekitar 1 kilometer, dengan dibatasi oleh tebing kapur
membuat pantai ini sangat diminati oleh wisatawan domestik. Jalan menuju pantai
sudah di aspal, tempat parkir juga tersedia luas.
Hampir semua tempat wisata di Bali akan di kenakan
biaya tiket masuk, , per tanggal 03 Januari 2015. Harga tiket masuk
per orang Rp 10.000 dan masih dikenakan parkir per mobil, yaitu Rp 5.000.
Jika anda berkunjung ke pantai ini, bersama keluarga dan anak-anak. Tidak
usah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Di pantai ini, banyak warung
makan yang menjual nasi goreng, mie goreng, hidangan laut bakar dan beberapa
jenis makanan barat.
Jika anda ingin berjemur di pantai ini, warung makanan disini menyediakan
kursi berjemur berserta payung yang dapat anda sewa.
Di pantai ini
tersedia jasa pijat refleksi, untuk pijat refleksi selama 30 menit, akan
dikenakan biaya sebesar Rp 40.000 dan untuk satu jam Rp 70.000. Kami dapat rekomendasikan pantai ini sebagai
salah satu tempat wisata
untuk anak di Bali. Selain melakukan aktivitas berenang, di pantai
ini juga tersedia jasa sewa kano untuk rekreasi air. (http://www.water-sport-bali.com/pantai-pandawa/)
4.2.3 Pantai Kuta
Pantai
Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering
pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Hugh
Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang
berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi
wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke
Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas
wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta
terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri.
Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis
hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai
Legian. Rosovivo, Ocean Beach
Club, Kamasutra,
adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus
untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan
Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta. (http://id.wikipedia.org)
4.2.4 Pasar Sukowati
Pasar Sukawati adalah pasar Seni yang sangat terkenal
sampai ke penjuru dunia. Pasar seni Sukawati terdapat di Desa Sukawati
Kabupaten Gianyar. Jarak dari airport Denpasar sekitar tiga puluh kilometer,
yang dapat kita tempuh
dengan mobil selama 45 menit.
Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual
pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah.
Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali. Selain itu juga
banyak dijual pakaian baik celanan maupun baju, yang dapat anda gunakan di
pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda
dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat kita berikan kepada teman dan keluarga kita, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan.
Tempat Membeli Oleh-Oleh Khas Bali Harga Murah
Semua harga
yang ditawarkan disini, dapat kita tawar. Jadi
pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai bayangan untuk kita, harga pas di pasar ini adalah sepertiga dari
harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika anda ingin sukses menawar harga, maka
sebaiknya kita datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena
kepercayaan orang Bali jika pada saat baru buka dagangan langsung dapat jualan,
maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika kita mampu datang ke pasar seni Sukawati pada
pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya kita mencoba menawar lebih murah. (http://id.wikipedia.org)
4.2.5 Sangeh Monkey Forest
Wisata alam Sangeh adalah salah satu obyek wisata di
Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala dengan ratusan monyet liar yang
jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam yang terletak 25 kilometer utara
Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan terutama wisatawan lokal.
Obyek wisata Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian
ekosistemnya. Di obyek wisata dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh
hektar ini, wisatawan akan dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli
monyet Sangeh. Selain pohon pala, masih
ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa
menyebutnya pohon lanang wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang
sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut
tumbuh batang yang mengarah ke bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.
Meski monyet yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan,
namun mereka tetap jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan
bebas dan berfoto bersama binatang primata ini.
(http://id.wikipedia.org)
4.2.6 Joger
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya” (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuh kembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercao JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali). (http://id.wikipedia.org)
4.2.7 Danau Bedugul
Bedugul
adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang
memiliki suasana sejuk dan nyaman, nah di Bedugul kita juga bisa menyaksikan
keindahan danau Buyan, danau Beratan dan Pura Ulun Danu.Bedugul terletak di
Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km
dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal
wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua
keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi. Terletak di dataran
tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti
kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya
ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi
Danu sebagai pemberikesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan.
Kabupaten Tabanan memiliki wilayah geografis yang sempurna, yaitu memiliki
pegunungan dan pantai. Tanahnya pun rata-rata subur sehingga semua wilayahnya
bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tak heran jika kabupaten ini disebut
sebagai lumbung pangan. Hal itu diperoleh tidak hanya karena memiliki areal
sawah terluas di seluruh Bali, tetapi juga berkat adanya komoditas sayuran dan
buah untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan supermarket di Bali.
Primadona wisata wilayah ini bagai mangkok raksasa yang dilatari Gunung Catur
disebelah utara, sementara di tengahnya terdapat Danau Bratan yang menjadi
primadona kawasan wisata ini. Selain indah, ada keunikan dari danau ini. Di
tepinya terdapat Masjid Al Hidayah, sementara di sisi lainya terdapat Pura Ulun
Danu. Pura ini merupakan persembahan kepada Dewi Danu, lambang sumber kesuburan
tanah di sekitarnya. Menurut babad Bali, pura yang terdiri dari empat meru
(bangunan utama) ini dibangun oleh Raja Mengwi pada 1633. Bangunannya menjorok
ke danau sehingga terlihat seperti menyembul dari dalam air. Sementara itu di
seberang danau terdapat tiga buah gua Jepang. Masing-masing memiliki kedalaman
25 meter yang digali oleh tenaga romusha dari warga sekitar semasa pendudukan
Jepang. Jika sudah sampai di tempat ini rasanya Kebun Raya Eka Karya yang
memiliki luas 129,2 hektare tak boleh dilewatkan. Kebun raya ini terletak di
antara Danau Beratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan dan kawasan hutan lindung
di sebelah baratnya. Kebun Raya Bedugul terletak di sebelah Barat 0byek Wisata
Danau Bratan Kabupaten Tabanan, merupakan sebuah komplek hutan suaka alam.
Hutan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan
indah, sejuk dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar
rerumputan yang menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beraneka ragam di
sepanjang jalan setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan udara dan
keheningan suasana. Disamping pemandangan yang indah dan menghijau terdapat
pula suatu bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan dan
pengembangan tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan jenis
tanaman yang dipelihara dengan baik secara profesional. (http://id.wikipedia.org)
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan apa yang telah kami uraikan didepan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Di pulau Jawa banyak terdapat tempat – tempat ziarah yaitu makam – makam
para wali dan para pahlawan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Bali merupakan tempat wisata yang indah serta banyak dikunjungi para
wisatawan.
3.
Di Indonesia banyak sekali tempat – tempat bersejarah dan menjadi objek
ziarah wisata.
5.2 Saran
1) Tingkatkan kepedulian kita
budaya Indonesia.
2) Janganlah merusak fasilitas
– fasilitas tempat ziarah dan wisata.
3) Jagalah kebersihan tempat –
tempat ziarah dan wisata.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bahasa.kompasiana.com/2013/02/26/metode-wawancara-dengan-baik-532452.html
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html
www. Sarjanaku.com>Home>skripsi
http://wikipedia.com
Pusat Pembimbing dan
Pembangunan Bahasa.2005.
MB. Rhimsyah. Tanpa tahun. Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam Di Pulau Jawa. Surabaya Penerbit: Karya Gemilang Utama.
berziarah bisa dengan menggunakan sewa mobil murah di Bali
BalasHapus