Seringkali kita mendengar ataupun mendapatkan nasehat untuk kerja keras, untuk tekun, atau ulet juga teliti dalam setiap apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. misalkan bagi seorang pekerja agar bekerja keras untuk mencapai apa yang diinginkan dan agar mendapatkan upah yang lebih baik dan juga mencukupi kebutuhan, setelah mendpatkan hasil sering kita diberi nasehat oleh orang disekeliling kita agar ulet agar bisa lebih sukses atau naik ke posisi tertentu, dan tekun juga teliti bagi pekerja atau pelajar agar beLAJar dengan tekun agar nilai menjadi baik, dan ulet dalam belajar mengisyaratkan agar tidak mudah bosan juga teliti agar tidak terjadii atau meminimalkan kesalahan ketika mengerjakan tugas-tugas.
oleh karena itu akan kita bahas tentang apa yang dimaksudkan dengan kerja keras, tekun , ulet maupun teliti.
A.
Pengertian Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti.
1.
Kerja Keras.
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi
keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang
wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat dan tentu harus juga diimbangi dengan do'a sebagai perwujudan penghambaan kita kepada sang Pencipta.
Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan
jasmani antara lain makan, pakaian dan tempat tinggal, dan lain sebagainya,karna sekarang banyak kebutuhan yang bagi orang disebut sebagai kebutuhan penunjang, sedangkan kebutuhan rohani
diantaranya ilmu pengetahuan agama dan nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat
apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a maka Allah pasti akan memberikan
nikmat dan rizki-Nya.
Kerja
keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal
lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai
dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan
yang dilakukan. Kerja keras dapat
diartikan bekerja yang bersungguh-sungguh untuk mencapai
sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu optimal sehingga
kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapainya.
Mereka sangat bersemangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan
maksimal.
Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua
manusia karena Allah pun juga sudah berfirman agar manusia yang merubahnya dengan upaya-upayanya. Karena itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras
terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab
belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang akan sukses apabila ia
giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Firman
Allah swt:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ
مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ
بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١
Artinya:“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada aat al-Qur’an di atas, maka setiap
manusia haruslah mengusahakan untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki
dari Allah dengan berpangku tangan saja.
Adapun apabila manusia bekerja keras maka akan
memperoleh beberapa manfaat antara lain: mendatangkan pahala karena bekerja
keras merupakan ibadah kepada Allah swt, meningkatkan kesejahteraan dan
mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
2. Tekun dan Ulet
Tekun berarti kesungguhan tekad dalam melakukan
(mencapai) sesuatu. Sedangkan ulet berarti tidak putus asa disertai kemauan
keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita. Tekun dan ulet merupakan
sifat terpuji. Setiap muslim harus memiliki sikap tekun dan ulet baik dalam bekerja
maupun beribadah. Berikut ini macam-macam sikap tekun dan ulet.
a.
Tekun dan Ulet dalam bekerja.
Agama Islam mendorong kita untuk berusaha atau
bekerja mencari rizki. Perintah agar manusia bertebaran di muka bumi untuk
mencari karunia Allah, merupakan bukti motivasi ang diberikan Allah swt. Islam
selanjutnya menyuruh kita untuk bersikap optimis, sebaliknya melarang untuk
bersikap ragu-ragu dan pesimis.Untuk itu, dalam berusaha dan bekerja harus
disertai sikap tekun dan ulet sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
b.
Tekun dan ulet dalam belajar.
Setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Ilmu
mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu seseorang
atau suatu bangsa dapat menjaga, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai
luhur bangsa.
Allah
swt berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ
فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Artinya: Wahai orang yang beriman apabila dikatakan
kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis” maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah maka
berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Q.S: ( Al Mujadalah[58]: 11)
Ayat di atas memberikan dorongan untuk senantiasa
mencari ilmu pengetahuan yang berguna bagi manusia demi meningkatkan
kualitasnya dalam rangka membangun peradaban dan peningkatan harkat derajat
suatu bangsa.
Tekun dan ulet sangat diperlukan dalam menuntut
ilmu atau belajar. Kita harus rajin dn tidak mudah putus asa dalam menekuni
setiap pelajaran. Untuk mencapai apa yang dicita-citakan, setiap siswa harus
menanamkan kesadaran diri untuk senantiasa tekun dan ulet dalam menempuh proses
mencapai cita-cita itu. Dengan tekun dan ulet dalam belajar maka kesejahteraan
hidup di dunia dan di akhirat akan dapat diraih.
3.
Teliti
Teliti berarti cermat dan hati-hati. Teliti
termasuk akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap orang dan khususnya bagi muslim. Orang yang
senantiasa cermat dan teliti dalam setiap perbuatan maka kemungkinan besar akan
terhindar dari kesalahan dan mara bahaya. Islam melarang umatnya tergesa-gesa
dan berlaku sembarangan dalam tindak tanduknya, sebab sikap tergesa-gesa itu
adalah tindak tanduk setan.
Seseorang dalam melakukan pekerjaan atau usaha selain
harus tekun dan ulet hendaknya juga bersikap teliti. karena sikap teliti akan membawa
keuntungan dan hasil yang jauh lebih baik dari orang yang mengerjakan secara sembarangan atau tanpa perhitungan, sehingga hasil yang kita dapat bisa maksimal. Sebagai contoh seorang pedagang akan membeli ketoko grosir dengan ia menghitung dengan cermat dan
memilih barang yang baik atau masih dalam keadaan utuh sehingga nanti ketika berjualan tidak akan rugi. dan berhati hati dengan uang pengembalian atau ketika memberikan pengembalian, alangkah lebih baik juga meneliti uang asli atau aspal. Apabila pedagang tersebut
tergesa-gesa menghitung dan tidak teliti, besar kemungkinan uang kembalian itu
akan lebih atau kurang atau uang yang ia terima palsu sehingga menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.
B.
Contoh perilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti
Sikap kerja keras, tekun, ulet dan teliti sangat
berkaitan erat. Maksudnya sebuah usaha yang dilakukan dengan giat atau keras
maka akan lebih maksimal apabila diiringi dengan ketekunan , keuletan dan
ketelitian. Berikut ini contoh yang menunjukkan perilaku kerja keras, tekun,
ulet dan teliti.
1. Bersungguh-sungguh mencari rizki yang halal,
sebab Allah tidak akan memberi rizki pada orang yang malas.
2. Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau
belajar menemui hambatan, tetap berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah
yang dihadapi.
3. Segera menyelesaikan pekerjaan tidak
menunda-nundanya.
4. Apabila telah berhasil memperoleh apa yang
direncanakan, tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus terpacu untuk lebih
kreatif.
5. Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai,
maka tetap tekun menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hati sabar.
6. Senantiasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dilakukan.
7. Apabila mengalami kegagalan dalam sebuah
pekerjaan, maka tidak merasa putus asa, namun mengoreksi kembali
langkah-langkah yang telah dilakukan untuk perbaikan yang akan datang.
8. Melakukan pekerjaan didahului dengan perencanaan
yang matang.
9. Melakukan pekerjaan dengan fisik yang kuat dan
hati senang sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan ringan.
C. Membiasakan Diri Berperilaku Kerja Keras, Tekun,
Ulet dan Teliti
Perilaku Kerja keras, Tekun, Ulet dan Teliti sangat
dianjurkan oleh agama Islam. Akan tetapi keempat perilaku tersebut bukanlah
mudah hal yang mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
disebabkan beberapa hal antara lain sifat malas dan kesibukan kita. Oleh karena
itu dibutuhkan niat yang tulus dan pembiasaan diri agar keempat sikap tersebut
sedikit demi sedikit akan tumbuh dan menjadi kebiasaan .
Renungkan hadis berikut dan ambillah pelajarannya:
Dari Ibnu Umar r.a. berkata : Rasulullah saw
memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia
seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada
di sore hari jangan tunggu pagi hari,dan jika kamu berada di pagi hari jangan
tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan
kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)
Hadis di atas mengajarkan kepada kita untuk
pertama, bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak
lalai dan menunda-nunda karena dia tidak tahu kapan datang ajalnya, kedua
menggunakan berbagai kesempatan dan momentum sebelum hilang dan berlalu kesempatan dan juga momentum yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar